Ketika Camat di Lutra Jadi “Ustaz Dadakan”
SULSELSATU.com – Sejatinya seorang Camat harus menguasai panggung, di mana pun dan kapan pun. Sepanjang untuk mengabarkan kebaikan dan menyampaikan kebenaran, maka tidak boleh ada panggung yang tersisa untuk mengeluarkan ujar-ujar kebaikan.
Kehadiran Camat di tengah masyarakat harus menjadi solusi setiap problematika yang ada. Jika tidak mempunyai skill dan jiwa kepemimpinan, mustahil Camat mampu menjadi bagian dari solusi tersebut.
Momentum Bulan Ramadan yang saat ini telah mendekati ujung adalah panggung bagi Camat untuk memberikan solusi, mengedukasi, menyampaikan pencerahan kamtibmas, sekaligus panggung menyampaikan nasehat-nasehat keagamaan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing.
Beberapa Camat di Luwu Utara pun tak ingin menyia-nyiakan momentum bulan suci ini untuk menyampaikan nasehat keagamaan di atas mimbar-mimbar masjid.
Sebut saja Camat Masamba Ari Setiawan, Camat Sukamaju Selatan (Sultan) Anjas Rusli, Camat Malangke Barat (Malbar) Sulpiadi, dan Camat Mappedeceng Kadri.
Para Camat ini tahu betul memanfaatkan momentum untuk memberikan nasehat keagamaan, jika tidak bisa dikatakan ceramah agama. Jangan salah, Camat-camat muda ini juga fasih mengutip beberapa ayat dari Al Qur’an saat menyampaikan ceramah tarawih di beberapa masjid.
Sampaikanlah walau hanya satu ayat. Hadist Nabi Saw ini menjadi pegangan para Camat untuk memilih menjadi “ustaz dadakan”. Artinya, meskipun hanya satu ayat tetap wajib disampaikan, karena ilmu yang dimiliki, masyarakat berhak untuk tahu.
Setiap orang yang mendengar kebaikan dan menerima ilmu pengetahuan, wajib menyegerakan dan menyampaikannya lagi kepada yang lain meskipun hanya satu ayat agar kebaikan itu tak pernah putus.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News