Evaluasi Pemilu 2019, Nurdin Halid: Pileg dan Pilpres Sebaiknya Dipisahkan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Evaluasi terhadap pemilu serentak tahun 2019 telah dilakukan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Nurdin Halid (NH).
Dia berpandangan sistem Pemilu 2019 dinilai merugikan partai dan calon legislatif (Caleg) Golkar. Ia merasa partai tidak mendapat kursi proporsional padahal perolehan suara besar.
“Salah satu contoh untuk suara caleg Golkar, Daerah Pemilihan DPR RI total meraih suara 800 ribuan hanya mendapat empat kursi, sedangkan ada partai lain meraih 600 ribuan suara, atau selisih 200 ribu suara, tetapi perolehan kursinya sama dengan Golkar,” kata NH di Makassar, Jumat (7/6/2019).
Selain itu, kata dia, sistem ini juga berdampak pada suara caleg di tingkat provinsi dan kabupaten kota.
NH berpendapat sistem menggunakan perhitungan Sainte Lague yang mengkonversi suara DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten dianggap sangat merugikan partai dan caleg.
“Saya sudah membicarakan persoalan ini dengan pengurus di tingkat pusat termasuk yang duduk di DPR RI untuk membahas dan mengevaluasi sistem tersebut dengan menyiapkan sistem barunya. Kemudian memisahkan pelaksanaan pileg dan pilpres,” ujar Wakil Ketua DPP Golkar ini.
Sekadar diketahui, pada Pileg 2014 lalu Partai Golkar mampu meraih 18 kursi di DPRD Sulsel dan menjadi Ketua DPRD. Sementara pemilu tahun ini, meski masih jadi pemenang, Partai Golkar hanya mendapat 13 kursi.
Penulis: Asrul
Editor: Kink Kusuma Rein
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Baca Juga