Arief Rosyid Kritik Aktivis Pemuda Islam Sudah Jauh dari Masjid

Arief Rosyid Kritik Aktivis Pemuda Islam Sudah Jauh dari Masjid

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid, mengkritik aktivis pemuda Islam yang aktivitasnya jauh dari masjid.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pemateri dalam Tabligh Akbar dan Halalbihalal yang dilaksanakan oleh PRIMA-DMI Sulsel di Masjid Tua Katangka, Jl. Syech Yusuf, Gowa, Senin (10 Juni 2019).

“Banyak aktivis pemuda Islam membicarakan persoalan bangsa, tapi cenderung jarang membincang soal kondisi keber-Islaman pemuda saat ini,” kata mantan Ketum PB HMI itu.

“Dan hampir semua aktivis Islam, aktivitasnya cenderung jauh dari masjid,” tambahnya

Di Indonesia, ada sekitar 800 ribu masjid yang sangat potensial dijadikan basis peradaban. Belum jika ditambahkan ratusan ribu musallah. Ketika dijumlahkan, lebih dari sejuta tempat potensial dijadikan titik mula peradaban.

“Namun sayang, potensi itu dipakai hanya sekadar ruang interaksi dengan Allah. Sementara ruang sosial menjadi sangat lapang,” ujar Arief.

Padahal, kata Arief, di masjid pemuda Islam dapat membangun peradaban dan perekonomian bangsa. Ia mencontohkan di zaman nabi semua hal dibahas di masjid, sebab masjid pusat peradaban.

“Dan, pemuda di zaman nabi sebagai sumbu inti peradaban merancang pergerakannya di masjid,” tukasnya.

Karena itu, alumni Fakultas Kedokteran Unhas itu berharap agar semua aktivis pemuda Islam kembali memusatkan aktivitasnya di masjid.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga