SULSELSATU.com, JAKARTA – Tersangka makar, H Kurniawan alias Iwan mengungkap tugas dan perannya pada aksi 21 Mei. Iwan adalah anak buah Kivlan Zein yang saat ini berstatus tersangka makar.
Pernyataan Iwan merupakan kesaksiannya kepada polisi. Selasa (11/6/2019), polisi membuka kesaksian Iwan dalam sebuah jumpa pers bersama TNI di Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Melansir Detik, polisi memutar sejumlah video yang berisi kesaksian tersangka makar, salah satunya adalah Iwan.
Baca Juga : Kivlan Zein Gugat Wiranto Rp1 Triliun, Ini Gara-garanya
Iwan memberi kesaksian dalam posisi duduk di sebuah kursi. Tangannya diletakkan di atas meja yang ada di depannya. Dia mengenakan kaus hitam yang dirangkap dengan kemeja oranye tak dikancing. Wajahnya disensor. Suaranya jelas dan tegas. Polisi menyatakan kesaksian yang ada di video sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Berikut kesaksian lengkap Iwan:
Saya H Kurniawan, biasa dipanggil Iwan, domisili Cibinong, Bogor. Saya diamankan polisi tangagl 21 Mei pukul tiga belas nol nol terkait ujaran kebencian, kepemilikan senjata api, dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya yang saya hormati dan saya banggakan, yaitu bapak mayor jenderal Kivlan Zein.
Baca Juga : Gugatan Praperadilan Kivlan Zein Ditolak
Di mana pada bulan Maret, sekitar Maret, saya dan saudara Udin dipanggil Bapak Kivlan untuk ketemuan ke Kelapa Gading. Di mana dalam pertemuan tersebut saya diberi uang seratus lima puluh juta untuk pembelian alat, senjata, yaitu senjata laras pendek dua pucuk, dan laras panjang 2 pucuk.
Uang tersebut seratus lima puluh juta dalam bentuk dolar Singapur dan langsung saya tukarkan di money changer. Karena saya belum mendapatkan senjata yang dimaksud, saya dikejar-kejar dan ditagih oleh Bapak Kivlan Zein, dan saat ditangkap saya membawa satu pucuk senjata jenis revolver 38 magnum, dengan mengisi sekitar seratus butir, yang saya bawa memang untuk ke lokasi demo, yang tujuan saya adalah untuk apabila menemukan massa tandingan dan akan membahayakan anak buah saya, maka saya akan bertanggung jawab untuk mengamankan seluruh anak buah saya. Dan tanggal 21 itu adalah aksi pemanasan demo di KPU, cuma karena memang massanya belum ramai saya segera kembali ke pangkalan yaitu di Jalan Proklamasi Nomor 36.
Adapun senjata yang saya miliki itu saya dapatkkan dari seseorang ibu-ibu juga yang kebetulan juga masih keluarga besar TNI. Seharga, saya ganti, atau saya bawa dengan jaminan untuk beliau itu uang lima puluh juta, sedangkan senjata yang Mayer kaliber 22 dan Ladies Gun kaliber 22 yang saya dapatkan dari saudara Admil, yang Mayer saya percayakan kepada saudara Armi yang di sini Armi adalah sebagai pengawal, ajudan, sekaligus drivernya Bapak Kivlan Zein. Dan satu lagi yang Ladies Gun saya percayakan kepada saudara Udin untuk alat pengamanan pribadi selama melakukan aktivitas pemantauan dan pengamanan adapun sesuai TO yang diberikan bapak Kivlan Kepada saya dan saya sampaikan kepada Udin adalah Bapak Wiranto dan Bapak Luhut.
Baca Juga : Nasib Gugatan Praperadilan Kivlan Zen Diputuskan 30 Juli
Tersanka lain yang videonya diputar adalah Tajudin alias Udin.
Berikut kesaksiannya:
Nama Tajudin, tempat tanggal lahir Bogor 11 Januari 1979. Saya mendapatkan perintah dari Bapak Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen melalui Bapak Haji Kurniawan alias Iwan untuk menjadi eksekutor penembakan target atas nama: satu, Wiranto; dua, Luhut Pandjaitan; tiga, Budi Gunawan; empat, Gories Mere.
Baca Juga : Masa Penahanan Kivlan Zein Diperpanjang
Saya diberikan uang tunai total 25 juta dari Bapak Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen melalui Haji Kurniawan alias Iwan. Kemudian rencana penembakan dengan senjata laras panjang kaliber 22 dan sejata laras pendek. Senjata tersebut saya peroleh dari Haji Kurniawan alias Iwan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar