SULSELSATU.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla punya pendapat berbeda soal rencana Presiden Joko Widodo mengundang maskapai asing untuk masuk ke Indonesia agar harga tiket pesawat turun. Menurut dia, rencana tersebut bukan solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Berkaca dari pengalaman maskapai Air Asia, kata JK, perusahaan asal Malaysia itu tetap kalah bersaing dengan sejumlah maskapai Tanah Air.
“Sudah masuk kan maskapai asing, Air Asia. Tapi dia juga tidak sanggup bersaing di Indonesia. Jadi masuk asing bukan solusi,” ujar JK, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (12/6/2019).
Baca Juga : Begini Prinsip yang Ditekankan Jusuf Kalla dalam Membangun Perusahaan
JK mengaku pernah menggunakan maskapai Air Asia untuk pulang ke kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, menurut dia, Air Asia kini tak lagi melayani rute ke Makassar karena kalah saing.
“Dulu saya sering pakai ke Makassar, sekarang enggak ada lagi tuh ke Makassar. Sekarang Air Asia yang bergerak hanya ke Bali, ke mana, jadi tidak sanggup juga bersaing,” katanya.
Menurut JK, mahalnya tiket pesawat tak lepas dari biaya perawatan yang juga tinggi. Apalagi, biaya yang dikeluarkan maskapai menggunakan mata uang dolar AS, seperti biaya sewa pesawat, pembelian avtur, hingga suku cadang.
Baca Juga : Jusuf Kalla Saksikan Yayasan Hadji Kalla Beri Bantuan untuk Masjid Kubah 99 Makassar
“80 persen komponen (biaya) itu dalam dolar AS, mulai dari harga pesawat, leasing pesawat, harga avtur, spare part, maintenance. Hanya gaji pilot saja yang rupiah,” terangnya.
JK juga mengaku justru khawatir jika maskapai tak menaikkan harga tiket pesawat karena bisa terus merugi. Menurut dia, terdapat sekitar 30 perusahaan yang gulung tikar akibat merugi dalam 20 tahun terakhir.
“Otomatis kalau tarif tidak naik, bangkrut semua. Sekarang kalau kita biarkan bisa-bisa Garuda rugi, Lion juga rugi. Kalau mau diturunkan lagi tambah rugi dia, bisa-bisa pesawat terbang semua tidak jalan,” ucapnya.
Baca Juga : Adnan Purichta Ichsan Kembali Terpilih Jadi Ketua PMI Sulsel
Menurut JK, masyarakat masih memiliki alternatif transportasi lain jika merasa tarif tiket pesawat terlalu mahal. Terlepas dari hal tersebut, ia juga meminta masyarakat memaklumi tingginya tarif tiket tersebut.
“Jadi tarif itu dilihat dari sudut mana, jangan hanya dilihat dari sisi konsumen. Lihat juga dari sisi airlines-nya,” tutur JK.
Pemerintah sebelumnya telah berupaya mengatasi masalah tarif tiket pesawat yang mahal dengan menurunkan tarif batas atas (TBA).
Baca Juga : Kalla Transport &Logistics dan Kalla Lines Rayakan HUT Bersama, Siap Berikan Pelayanan Sepenuh Hati
Namun lantaran tak berhasil, Presiden Joko Widodo mengusulkan rencana mengundang maskapai asing untuk masuk ke pasar penerbangan di Indonesia.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar