Logo Sulselsatu

Polisi Dikritik Tak Ungkap Pelaku Penembakan di Kerusuhan 22 Mei

Asrul
Asrul

Rabu, 12 Juni 2019 08:53

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia, Usman Hamid menyoroti sikap kepolisian yang luput dalam mengungkap pelaku penembakan yang mengakibatkan tewasnya sejumlah warga saat kerusuhan 22 Mei. Usman menilai polisi gagal menjelaskan fakta penting dalam peristiwa tersebut kepada publik.

Ia menilai hal yang disampaikan polisi dalam konferensi pers tidak menyeluruh.

“Ini menyakitkan bagi keluarga korban yang hari ini berharap polisi mengumumkan ke publik siapa yang melakukan penembakan kepada korban,” ujar Usman, seperti dikutip dari CNNIndonesia yang melansir ANTARA, Rabu (12/6/2019).

Baca Juga : 9 Orang Tewas Tertembak di Aksi 22 Mei, Komnas HAM Sebut Pelaku Terlatih

Alih-alih menunjukkan perkembangan penyidikan penyebab tewasnya korban dan pelaku yang harus bertanggungjawab, narasi yang disampaikan polisi hanya berkutat pada rencana diam-diam kerusuhan 22 Mei.

“Seharusnya polisi mengungkapkan bukti-bukti yang memadai tentang penyebab kematian korban terlebih dahulu, lalu mengumumkan siapa yang patut diduga sebagai pelaku penembakan,” ujar Usman.

Sejumlah keluarga korban, kata Usman, kecewa lantaran nihilnya pengungkapan pelaku pembunuhan untuk kemudian dibawa ke pengadilan.

Baca Juga : Polri Sebut Tak Ada Laporan Orang Hilang di Aksi 22 Mei

Selain itu, Amnesty Indonesia juga menyoroti kurangnya akuntabilitas penggunaan kekuatan berlebih oleh aparat kepolisian. Salah satunya menyangkut dugaan penyiksaan yang terjadi di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Aparat yang melakukan pemukulan dan penganiayaan di Kampung Bali harus diproses hukum secara adil,” kata Usman.

Kendati demikian, Usman mengakui, kepolisian berada dalam kondisi yang tidak mudah dalam kerusuhan tersebut. Meski menjadi target penyerangan dan banyak aparat yang terluka, penggunaan kekuatan berlebih juga tetap harus ditindak.

Baca Juga : Amnesty Internasional Desak Polisi Pelaku Kekerasan Diseret ke Pengadilan

Sebelumnya, kepolisian mengungkap mantan Kepala Staf Konstrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen sebagai aktor utama rencana pembunuhan empat jenderal.

Polisi juga menyebut ada perencanaan matang di balik kerusuhan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan sejumlah titik lainnya pada 21-22 Mei 2019.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video26 November 2024 15:53
VIDEO: Tiga Pendaki Hilang di Gunung Balease Ditemukan Selamat, Satu Alami Luka
SULSELSATU.com – Tiga pendaki asal Tasikmalaya yang hilang kontak di Gunung Balease, Luwu Utara, ditemukan dalam kondisi selamat. Ketiganya dite...
Politik26 November 2024 15:49
Seto Mencoblos di TPS 4, Rezki di TPS 11 Rappocini
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi siap menggunakan...
Bisnis26 November 2024 15:31
Khusus Rute Pinrang dan Sengkang, Cahaya Bone Beri Potongan Harga Rp50 Ribu
Salah satunya dengan kolaborasi bersama Kallafriends menghadirkan program #ditraktirkallafriends dengan promo potongan harga hingga 50 ribu ripuah yan...
Politik26 November 2024 14:51
Tidak Dapat Undangan Mencoblos, Apakah Bisa Pakai KTP? Ini Kata KPU Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024 digelar besok, Rabu 27 November 2024. Pemilih yang namanya tercatat di da...