SULSELSATU.com, MAKASSAR – Tim ‘AGEN IMOUT’ Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian eksakta (PKM-PE) Universitas Hasanuddin berhasil membuat paata gigi pencegah radang gusi dan gigi berlubang dari kulit jeruk nipis untuk penderita diabetes.
Tim yang diketuai oleh Aafiah Ifada, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan dua anggota, yakni Michelle Liemdier, dan Nur Rahmah (Fakultas Farmasi) di bawah bimbingan dosen Fakultas Kedokteran Gigi, Unhas Prof. Dr. drg. Muhammad Harun Achmad, Sp. KGA, M.Sc membuat pasta gigi berbahan aktif ekstrak kulit jeruk nipis untuk penderita diabetes.
Aafiah mengungkapkan alasan yang melatarbelakangi ia dan timnya membuat terobosan tersebut. Menurutnya, Indonesia menempati urutan ke-7 tertinggi di dunia dengan penderita Diabetes Mellitus mencapai 8,5 juta jiwa.
Baca Juga : Unhas dan Pemkot Makassar Bersinergi Tingkatkan Kompetensi Dokter Gigi dalam Radiografi
Penderita diabetes tiga kali lebih beresiko terkena radang gusi dan gigi berlubang.
Selain itu, salah satu cara untuk mencegah gigi berlubang dapat dilakukan dengan pengaplikasian bahan aktif antiplak yang telah dipatenkan seperti Chlorhexidine (CHX), namun beberapa penelitian telah membuktikan efek samping yang merugikan dari penggunaan CHX
“Banyaknya efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan Chlorhexidine dan obat antiinflamasi steroid dan non-steroid menjadi alasan utama penelitian yang dilakukan oleh Tim ‘AGEN IMOUT’ Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian eksakta (PKM-PE) Universitas Hasanuddin,” ungkapnya kepada sulselsatu.com, Sabtu (15/6/2019)
Baca Juga : PT Vale Buka Kesempatan Mahasiswa Unhas Jadi Talenta Masa Depan Industri Tambang Berkelanjutan
Ia juga mengungkapkan alasan menggunakan jeruk nipis sebagai salah satu bahan utama dalam membuat pasta gigi. Hal ini berawal dari pengamatan akan tingkat konsumsi jeruk nipis di Kota Makassar sangat tinggi dan terdapat bagian jeruk nipis yang sering dimanfaatkan didunia medis adalah buah dari jeruk nipis.
Beberapa penelitian menunjukkan kadar flavonoid tertinggi berada pada kulit jeruk nipis. Semakin tinggi konsentrasi flavonoid, semakin baik efek antibakteri yang dihasilkan,
“Di Kota Makassar, konsumsi jeruk nipis terbilang cukup tinggi, hampir semua makanan khas daerah menggunakan jeruk nipis sebagai bumbu pelengkap sehingga jumlah limbah kulit jeruk nipis juga meningkat,” katanya.
Baca Juga : PT Vale Ajak Generasi Muda untuk Aksi Nyata Lingkungan, Kampanyekan ESG di Unhas
Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar