SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani menyebut pencopotan pejabat eselon II yang dilakukan belakangan ini adalah model mutasi pejabat ala Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Hal ini, kata Hayat, terlihat sejak NA menjadi bupati dua periode di Bantaeng.
“Sebenarnya pencopotan ini bagian dari diklat, sejauhmana ASN kita diuji dengan mental, kesabaran. Karena kalau pesimisme terjadi dengan diri kita dan kita mampu mengelola pesimisme itu dengan baik boleh jadi besok dioptimalkan lagi. Di sini berlaku reward dengan punishment. Kalau lihat Pak Gubernur di Bantaeng prosesnya selalu begitu,” jelas Hayat, Jumat (21/6/2019).
Baca Juga : Prof Zudan Ajak Jaga Benteng Somba Opu, Miniatur Budaya Sulsel
Menurut Hayat, NA tetap akan mempertimbangkan pejabat yang dimutasi itu jika kelak menunjukkan kinerja yang baik. NA boleh saja memanggil pejabat tersebut dan menempatkannya di jabatan yang lain.
“Misalnya karena latihan-latihan itu seperti mutasi. Itu untuk melihat sejauh mana kita mampu memenej sosial kehidupan sosial dunia kita bekerja,” lanjutnya.
Terkait enam nama Kepala OPD lainnya yang menjadi target pencopotan selanjutnya, Hayat bsrharap agar kinerja mereka tidak menurun.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Belum Bayar DBH, Pemkot Makassar Terancam Evaluasi Program hingga Pegawai Laskar Pelangi
“Kita seperti biasa optimis dalam bekerja. Tidak perlu pikir tentang pencopotan,” ujarnya.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar