SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengembangan Badan Usaha Lorong (Bulo) yang telah digagas sejak tahun 2016 lalu terus mendapatkan perhatian Pemerintah Kota Makassar.
Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar menggelar Workshop Pengembangan Badan Usaha Lorong (Bulo) di Aerotel Smile, Jalan Muchtar Lutfi, Selasa, (25/6/2019).
Baca Juga : Silaturahmi Penuh Makna, Munafri Gali Nasihat Kepemimpinan dari JK
“Tujuan pelaksanaan kegiatan pengembangan Bulo bertujuan untuk meningkatkan SDM petani lorong sebagai pelaku utama dalam penerapan teknologi pertanian, khususnya tanaman cabe,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar, Sri Susilawati.
Selain itu, kata Sri, tmworkshop digelar untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta kelompok dalam mewujudkan ketersediaan pangan yang berkesinambungan khususnya kestersediaan cabe serta berusaha menurunkan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap pasar.
“Kami juga berusaha meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah warga sebagai sumber pangan dan mata pencaharian baru keluarga,” katanya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Sidak Mess Pemkot di Jakarta, Temukan Fasilitas Tak Layak Pakai
Bulo dilakukan secara terintegrasi dengan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai upaya memaksimalkan pencapaian program agar terimplementasi dengan baik, efisien serta dirasakan manfaatnya oleh kelompok binaan.
Sementara itu, Asisten II Pemkot Makassar Bidang Perekonomian, Andi Irwan Bangsawan mengatakan bahwa saat ini Bulo telah melakukan kerjasama kemitraan dengan pihak swasta dan perguruan tinggi baik di bidang pangan maupun bidang lainnya seperti peningkatan sumber daya melalui kegiatan sosialiisasi kepada Kelompok Tani Lorong (Poktanrong).
“Pemerintah Kota Makassar mengapresiasi beberapa terobosan dan inovasi yang dikembangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar,” kata mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar ini.
Baca Juga : Pemerintahan Appi–Aliyah Perkuat Kinerja Lewat Tim Ahli Berisi Tokoh Nasional dan Akademisi
Adapun inovasi yang telah ditempuh DKP Makassar diantaranya:
1. Memorandum of understanding dengan PT. EAST WEST PANAH MERAH bersama penyuluh, secara bertahap telah menjawab permasalahan budidaya tanaman yang banyak dikembangkan di Iorong.
2. Memorandum of understanding dengan Supermarket Gelael yang memberikan kepastian pembelian dan jaminan harga.
Baca Juga : Libatkan 400 Petugas, DLH Makassar Validasi Data Penerima Manfaat Iuran Sampah Gratis
3. Terciptanya aplikasi berbasis Android, MR Beby Ron. Aplikasi ini adalah terobosan teknologi informasi yang dapat diakses oleh petani dan masyarakat umum untuk mengetahui informasi produk yang dibutuhkan oleh pasar modern. Disamping itu juga tersedia informasi produksi dan pola tanam.
Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar