SULSELSATU.com, MAKASSAR – Forum Makassar Kita menggelar diskusi dengan tema “Menyusun Bayangan Kebudayaan Kota Makassar” di Red Corner, Kamis (27/6/2019).
Hadir sebagai pembicara calon Wali Kota Makassar Muh Ismak, akademisi Arqam Azikin, Luhur Priyanto, Muh Ridha, Arief Wicaksono.
Baca Juga : Tokoh Pemuda Kabupaten Wajo Serukan Pilkada Damai dan Politik Santun Tanpa Politik Uang
Selanjutnya budayawan dan juga anggota DPRD Sulsel Wawan Mattaliu, Aslan Abidin, Anwar Jimpe Rahman dan beberapa narasumber lainnya.
Arqam dalam paparannya, mengatakan jika ditarik ke konteks politik, money politik yang sampai saat ini marak terjadi juga akan merusak kebudayaan masyarakat di Kota Makassar.
“Politik uang ini sudah menjadi budaya, tapi merusak. Nah inilah yang harus kita hentikan bersama dengan berbagai pendekatan, terutama pelaku politik, termasuk calon walikota di Makassar ini,” kata dosen Unismuh Makassar itu.
Baca Juga : Peneliti BRIN Kunjungi Bawaslu Sulsel, Cari Tahu Soal Politik Uang
Budaya politik lain yang cukup merusak tatanan kebudayaan di masyarakat adalah mahar yang harus disetorkan ke partai politik jika ingin ikut berkontestasi.
“Kalau begini terus, saran saya sebaiknya pemilihan dikembalikan saja ke DPR. Karena ruang lingkup untuk politik uang kecil dan tidak merusak tatanan kebudayaan kita secara luas,” ungkap Arqam.
Menanggapi hal itu, Muh Ismak mengatakan apa yang diutarakan Arqam adalah realitas di masyarakat, namun bisa diatasi.
Baca Juga : Wabup Gowa Ajak Warga Tolak Politik Uang dan SARA
“Realitasnya memang seperti itu, tetapi menurut saya itu bisa kita hindari. Memulai dengan diri pribadi untuk komitmen tidak menggunakan politik uang,” ujar Ismak.
“Politik uang itu adalah awal sumber kerusakan. Seseorang yang melakukan itu jika terpilih hal pertama yang dipikirkan adalah mengembalikan modal yang dipakai dan masyarakatlah merasakan dampaknya,” tambah Ismak.
Penulis: Asrul
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar