Ini yang Wajib Disiapkan Sebelum Daftar CPNS
SULSELSATU.com, JAKARTA – Seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ini mulai dibuka Oktober 2019 yang akan datang. Anda berenca mendaftar, apa yang sudah disiapkan?
Pada rekrutmen CPNS tahun ini, pemerintah menyiapkan 100.000 kuota. Kompetesi pada seleksi ini dipastikan cukup ketat, berkaca pada tahun sebelumnya, mayoritas pendaftar berguguran pada tes awal begitupun dengan dokumen-dokumen awal yang akan digunakan mendaftar.
Mengutip Detik, Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menjelaskan, hal yang sebaiknya mulai disiapkan adalah kelengkapan dokumen calon pelamar, mulai dari akta kelahiran, KTP, ijazah, kartu keluarga (KK), termasuk foto ukuran 4×6.
Baca juga: Soal-soal Jebakan CPNS yang Buat Peserta Berguguran, Begini Cara Jawabnya
“Itu sebaiknya di-scan saja dulu dengan maksimal kapasitasnya 200 KB,” kata Ridwan di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Kenapa harus di-scan agar bisa disimpan secara digital. Dengan begitu nantinya akan lebih mudah menyiapkan dokumen saat diperlukan. Sebab jika disimpan di flashdisk misalnya, itu rawan hilang dan sulit ditemukan karena ukurannya yang kecil.
Dia menjelaskan, banyak peserta CPNS yang kelabakan saat melakukan pendaftaran karena tidak menyiapkan dokumen tersebut jauh-jauh hari. Banyak pelamar yang baru men-scan dokumen di hari yang sama saat itu dibutuhkan. Tentu saja itu bisa membuat berantakan.
“Jadi ada beberapa kasus yang di depan kepala saya sendiri itu yang diminta foto yang diupload atau yang diunggah ijazah, minta ijazah yang diunggah kartu keluarga. banyak yang gitu-gitu. Karena itu dari awal di-scan saja semuanya,” ujarnya.
Terakhir, jangan lupa melegalisir dokumen yang disyaratkan untuk itu, misalnya fotokopi ijazah dan transkrip nilai.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menjelaskan, pada dasarnya tes yang dilakukan pada seleksi CPNS tahun ini tak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu ada seleksi administrasi, tes kompetensi dasar (SKD), dan tes kompetensi bidang (SKB).
Namun untuk SKB ini lebih kompleks karena menyesuaikan dengan masing-masing formasi atau bidang jabatan yang dilamar. Tentu saja tiap-tiap formasi dan jabatan yang berbeda akan memunculkan tes yang berbeda pula.
“SKB bentuknya bisa macam-macam, kita harus tunggu keputusannya dulu mau gimana ini,” kata Ridwan.
Ridwan juga menegaskan tes seleksi CPNS tahun ini tidak akan lebih sulit dibanding tes tahun-tahun sebelumnya. Namun akan ada penyesuaian mengikuti perkembangan zaman.
“Jadi untuk tahun ini Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) juga siapkan soal-soal baru pasti. Jadi di-blend (campur) dengan soal yang lama,” ujarnya.
Pihak Panselnas juga turut mendengarkan masukan dari masyarakat yang sudah mengikuti seleksi pada tahun sebelumnya. Itu akan jadi masukan dalam menyusun soal ujian CPNS tahun ini.
Nah, dari banyaknya tes yang diujikan dalam seleksi CPNS, ada soal-soal yang dianggap sebagai momok lantaran banyak yang gagal. Tes tersebut adalah Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
“Yang jadi momok dua tahun terakhir ini adalah TKP, Tes Karakteristik Pribadi. Terlihat sulit karena rata-rata passing grade-nya nggak sampai di situ,” kata Ridwan.
Banyaknya peserta yang gagal tes tersebut karena terjebak pada soal-soal yang diujikan. Dia mencontohkan, ada pertanyaan dengan pilihan jawaban, A. mengerjakan tugas dan fungsi dengan baik, B. membantu tetangga yang sedang kesusahan, C. membantu persiapan Maulid Nabi di kampung.
Dia menjelaskan, untuk menjawab pertanyaan tersebut calon pelamar sudah harus memposisikan diri sebagai PNS. Dengan begitu mereka bisa menjawab dengan bijak sesuai tugas dan fungsinya (tusi).
“Yang mana pilihannya? yang A, karena mindset-nya sudah PNS,” jelasnya.
Ridwan menerangkan, masing-masing jawaban memang sama baiknya. Tapi yang perlu diperhatikan adalah sebagian PNS harus tahu mana hal yang harus diprioritaskan. Itu lah kuncinya untuk menjawab soal TKP dengan tepat.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menilai, calon pelamar CPNS sah-sah saja mengikuti bimbel sebelum tes CPNS. Namun dia menekankan bahwa pihak BKN selaku penyelenggara seleksi CPNS tidak pernah bekerja sama dengan bimbel manapun.
“Bimbel silahkan saja tapi yang jelas BKN tidak pernah bekerja sama dengan bimbel-bimbel itu,” katanya.
Dengan kata lain, tidak ada jaminan bahwa ikut bimbel memberikan jaminan lolos tes CPNS. Bila ada penyelenggara bimbel yang memberi iming-iming semacam itu maka tidak benar.
“Nggak ada jaminan lolos. Yang jelas BKN tidak bekerja sama dengan bimbel apapun,” ujarnya.
Ridwan juga memastikan, soal-soal ujian CPNS sangat dijaga kerahasiaannya. Bahkan soal ujian CPNS dari tahun-tahun sebelumnya pun tetap dirahasiakan walaupun rekrutmen sudah selesai.
Jadi kalau ada penyelenggara bimbel yang mengklaim punya bocoran ujian CPNS itu hanya strategi marketing saja, atau mungkin mereka mendapatkan bocoran melalui wawancara dengan mereka yang pernah ikut ujian CPNS.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News