Tangis Ibunda Pecah di Ruang Sidang Pembunuhan Aldama
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Ibunda almarhum Aldama Putra Pongkala, Mariati tak kuasa menahan tangis saat terdakwa pembunuh putranya, M Rusdi meminta maaf terhadap dirinya.
“Saya minta maaf ibu,” ujar terdakwa Rusdi meski ibunda Aldama tak memberikan tanggapan, tangisannya terus pecah.
Peristiwa tersebut sempat membuat sejumlah hadirin di persidangan ikut terbawa suasana haru.
Permintaan maaf terdakwa terhadap ibunda Aldama bermula saat majelis hakim yang diketuai Suratno selesai memeriksa terdakwa Rusdi soal kronologi penganiayaan berujung kematian juniornya di kampus penerbangan ATKP Makassar tersebut.
Majelis hakim terlebih dahulu memanggil Pelda Daniel lalu terjadi perbincangan. Setelah itu, majelis hakim juga memanggil Mariati.
Usai pemanggilan itu, barulah majelis hakim meminta terdakwa Rusdi meminta maaf kepada Mariati, lalu kepada Pelda Daniel.
“Ya sudah, kamu minta maaf,” kata hakim.
Rusdi terlihat menyesal secara mendalam dan segera meminta maaf. Taruna tingkat dua ATKP Makassar itu sempat menangis dan bersujud kepada Mariati.
Peristiwa itu sempat berlangsung sekira dua menit lalu majelis hakim mempersilahkan Mariati meninggalkan terdakwa.
“Sebagai orang beragama, kita maafkan. Tapi hukum (harus) tetap berlanjut,” kata Pelda Daniel usai sidang.
Aldama Putra Pongkala adalah anak satu-satunya dari pansangan Pelda Daniel dan Mariati. Namun taruna tingkat satu ATKP Makassar itu sudah tiada usai tewas dianiaya pada 3 Januari 2019 lalu.
Untuk diketahui, sidang kasus kematian Aldama Putra Pongkala merupakan sidang yang keempat kalinya di PN Makassar.
Penulis: Hermawan Mappiwali
Editor: Azis Kuba
Cek berita dan artikel yang lain di Google News