SULSELSATU.com – Pendiri Apple Steve Wozniak kembali mengimbau pengguna Facebook untuk meninggalkan layanan besutan Mark Zuckerberg tersebut. Wozniak mengimbau pengguna untuk menghapus akun mereka dan mulai meninggalkan Facebook.
Bukan tanpa alasan, pria bertubuh tambun ini mengaku khawatir dengan pelanggaran privasi dan aksi memata-matai penguna yang dilakukan oleh Facebook.
“Ada banyak jenis orang, dan beberapa manfaat Facebook yang sepadang dengan hilangnya pribasi. Tetapi bagi kebanyakan orang seperti saya, saya merekomendasikan untuk mencari cara keluar dari Facebook,” kata Wozniak saat diwawancara TMZ.
Baca Juga : Diskominfo Makassar Imbau Masyarakat Waspada, Oknum Penipu Catut Nama Danny Pomanto di Facebook
Sosok sahabat mendiang Steve Jobs ini memutuskan berhenti menggunakan Facebook dan menghapus akun miliknya pada 2018 lalu. Woz menjadi salah satu sosok yang menyerukan #deleteFacebook tak lama setelah kasus kebocoran 87 juta akun yang melibatkan Cambridge Analytica.
Menurutnya imbauan ini disampaikan lantaran ia melihat tidak ada yang bisa menjamin apakah Facebook hingga kini masih merekam percakapan pengguna atau tidak. Masalah privasi menurutnya hingga kini masih belum berhasil ditanggulangi oleh Facebook.
“Siapa yang tahu jika ponsel yang saya pakai sekarang masih bisa menguping percapan,” kata Woz seperti dilansir Digital Trends.
“Saya khawatir karena jika percakapan yang Anda anggap pribadi dengan mengharapkan hal-hal yang tidak boleh didengarkan orang lain justru didengar melalui ponsel. Hampir tidak ada cara untuk menghentikannya.”
Wozniak mengatakan raksasa teknologi yang bermarkas di Silicon Valley seperti Facebook menciptakan ‘pabrik kekacauan’ akibat masalah privasi penggunanya.
Selain Facebook, aplikasi lain yang berada di bawah naungan Facebook Inc. seperti Instagram, Messenger, dan WhatsApp diduga juga melakukan aksi menguping percakapan pengguna.
Baca Juga : Facebook Blokir Informasi Sesat soal Vaksin Covid-19
Di sisi lain, CEO Facebook Mark Zuckerberg berulang kali mengklaim jika salah satu prioritas utamanya selama beberapa tahun ke depan adalah membangun layanan sosial yang berfokus pada privasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar