Logo Sulselsatu

Mendikbud Larang Keras Perpeloncoan Saat MOS

Asrul
Asrul

Senin, 15 Juli 2019 14:17

Muhadjir Effendy. (INT)
Muhadjir Effendy. (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali menekankan tidak boleh ada perpeloncoan selama Masa Orientasi Siswa (MOS).

“Saya tegaskan tidak boleh ada perpeloncoan terjadi di sekolah. Tidak boleh terjadi,” ujar dia saat melakukan kunjungan Hari Pertama Sekolah (HPS) di SD Muhammadiyah 5 Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (15/7/2019).

Pernyataan Muhadjir dikeluarkan sehari setelah peristiwa tewasnya siswa SMA Taruna Indonesia di Palembang, DBJ, saat masa orientasi sekolah (MOS) berlangsung.

Baca Juga : Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Muhadjir kemudian memuji program kakak asuh dan adik asuh yang diterapkan di SD tersebut. Menurutnya, dengan program itu, siswa senior dilatih untuk bertanggung jawab terhadap siswa junior yang baru masuk sekolah.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu yakin hal tersebut merupakan cara yang tepat untuk menghindari perpeloncoan maupun perundungan di sekolah.

“Ingat anak-anak yang baru masuk ini, baru beradaptasi di sekolah itu. Saya minta kakak kelasnya membantu adik-adiknya,” kata dia.

Baca Juga : Tak Mau Kecolongan dari Malaysia, Indonesia Segera Ajukan Budaya Reog ke UNESCO

Muhadjir juga meminta jajaran pengajar atau guru untuk memberikan bekal pada siswanya agar tidak melakukan perpeloncoan di sekolah.

Setiap anak, lanjut dia, hendaknya memiliki kakak asuh di sekolah yang mengarahkan dan membimbing adik-adiknya.

“Tidak ada boleh ada perpeloncoan di sekolah. Sekolah harus ramah pada anak.”

Baca Juga : Mendibud Nadiem Makarim Diadukan ke Komnas HAM oleh Mahasiswa

Sebelumnya, DBJ mengalami kejang-kejang di asrama sekolah usai mengikuti proses orientasi atau MOS yakni berjalan sejauh 4 kilometer pukul 24.00 Jumat (12/7). Namun pukul 01.00 setibanya di kawasan Sukabangun, DJB pingsan saat disuruh berjalan ke parit selebar 2 meter.

Akibat kejang-kejang tersebut, pihak sekolah membawa siswa 14 tahun itu ke Rumah Sakit Myria Palembang untuk diberikan pertolongan medis namun nyawa DBJ tidak tertolong.

Pihak sekolah kemudian mengabarkan kematian DBJ ke pihak keluarga yang segera membawa jenazah ke RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan otopsi karena mencurigai adanya luka memar di bagian kaki korban.

Baca Juga : VIDEO: Mendikbud Nadiem Makarim Himbau untuk Bekerja dari Rumah

Hingga kini, pihak kepolisian dan dinas pendidikan masih menyelidiki kematian siswa di sekolah yang menerapkan sistem semi militer tersebut.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...