SULSELSATU.com, MAKASSAR – Persoalan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang dimanfaatkan oleh pihak lain selain pemerintah sepertinya belum habis dibahas.
Setelah polemik Jalan Metro Tanjung Bunga, kini muncul lagi masalah terkait fasum dan fasos. Kali ini adalah dugaan penyerobotan fasum RSIA Bahagia Minasa Upa yang diduga milik mantan Gubernur Sulsel, Amin Syam.
Hal tersebut lantas menjadi sorotan Aktivis Makassar Peduli Fasum/Fasos (AMPF) saat menggelar jumpa pers di Rumah Kopi, Jumat (19/7/2019).
Baca Juga : KPK Sebut 764 Fasum Fasos Pemkot Makassar Belum Ditertibkan
Koordinator AMPF, Muhammad Ilyas, mengatakan bahwa sejak tahun 2013 lalu, hal tersebut telah bergulir di lembaga penegak hukum Sulsel, namun hingga kini belum dituntaskan.
“Fasum dan fasos adalah aset pemerintah yang diperuntukkan bagi kepentingan publik, bukan dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk memperkaya diri sendiri,” kata Ilyas.
AMPF menilai bahwa dugaan penyalahgunaan fasum fasos oleh manajemen RSIA Bahagia ini dapat menjadi pintu masuk untuk membongkar segala persoalan fasum fasos di Kota Makassar.
Baca Juga : Kadis Pertanahan Makassar: Lahan RSIA Bahagia Bukan Fasum Fasos
“Jangan sampai pemilik RSIA Bahagia sendiri yang menikmati fasum tersebut, sementara warga sekitar yang menderita karena hak-hak publik dirampas,” katanya.
Maka dari itu, pihak AMPF pun mendesak pemerintah dan penegak hukum agar serius mengusut hal tersebut sampai tuntas. Sebab jika tidak, AMPF mengancam akan membawa persoalan ini ke Mabes Polri, Kejagung dan KPK RI.
“Persoalan dan penyalahgunaan fasum fasos di Makassar tidak bisa lagi ditolerir. Sebab perbuatan oknum-oknum tersebut merupakan prilaku korupsi yang menjadi musuh bersama,”
Baca Juga : Pemkot Didesak Usut Tuntas Lahan Fasum yang Diduga Diserobot RSIA Bahagia
Penulis : Asrhawi Muin
Editor: Azis Kuba
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar