SULSELSATU.com, JAKARTA – Partai Demokarsi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka peluang bagi partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Sekretaris PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya terbuka jika ada partai yang ingin membangun koalisi bersama, seperti yang dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Hasto, hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan memang tidak ada masalah.
“Selama ini, pak Zulhas (Zulkifli Hasan) dalam kapasitas sebagai Ketua MPR dan juga melekat sebagai Ketua PAN, memang rutin membangun koalisi politik dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto di kantor Persatuan Alumni GMNI, Jakarta, seperti dikutip dari VIVA, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga : VIDEO: Usai Purnatugas, Jokowi Terima Aduan Warga Terkait Ganti Rugi Lahan Jalan Tol
Sebelumnya, diketahui wacana pembahasan koalisi, dikatakan Sekjen PAN Eddy Soeparno. Pihaknya berencana menemui PDIP dan Partai Golkar usai Pilpres berakhir.
Namun, Hasto mengatakan, wacana pertemuan yang dikatakan Eddy, kemungkinan tidak berlangsung dalam waktu dekat. Dia mengatakan, partainya tengah fokus menyiapkan Kongres V yang rencananya akan dihelat di Bali, bulan depan
“Jadwal partai saat ini, berkonsentrasi dengan persiapan kongres, maka skala prioritas kami di situ,” kata dia.
Baca Juga : VIDEO: Presiden Jokowi Ungkap Arti Nama Cucu Keenam: Bebingah San Tansahayu
Seperti diketahui sebelumnya, PAN melalui sang Sekjen Eddy Soeparno mengutarakan niat untuk menemui perwakilan dua partai yang berada di koalisi Jokowi. Dua partai itu, yakni PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Menurut Eddy, rencana pertemuan tidak langsung berbicara ke arah kerja sama di pemerintahan lima tahun mendatang. Sebagai partai yang berseberangan dengan petahana saat Pemilu kemarin, PAN berencana menemui dua partai tersebut, sekadar silaturahmi atau bagian dari rekonsiliasi.
“Itu masih terlalu dini. Sikap politik kita sudah jelas, dukung pemerintah untuk hal yang sifatnya pro-rakyat. Kalau ada hal yang perlu kita koreksi, ya kita koreksi. Jadi, saat ini arah politik kita menjadi tidak penting, karena sikap politik kita sudah jelas,” ujar Eddy, Jumat pekan lalu.
Baca Juga : VIDEO: Jokowi Akui Tak Lagi Dapat Mengambil Keputusan Strategis
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar