Logo Sulselsatu

Merapat ke Kubu Jokowi, PAN Klaim Gabung Tanpa Syarat

Asrul
Asrul

Senin, 29 Juli 2019 20:33

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam sebuah kesempatan bertemu Prabowo Subianto. (Int)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam sebuah kesempatan bertemu Prabowo Subianto. (Int)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) menjajaki kemungkinan gabung koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. PAN pada Pilpres 2019 merupakan salah satu parpol pengusung Prabowo-Sandiaga.

Kendati menjajaki kemungkinan gabung di koalisi pemerintah namun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan partainya tidak meminta syarat apapun kepada Jokowi-Ma’ruf.

Zulhas hanya menyampaikan partainya mendukung dan mendoakan agar Jokowi-Ma’ruf bisa berhasil mengelola pemerintahan mendatang.

Baca Juga : Di Rakernas PAN, Zulhas Beri Isyarat Dukungan ke Ganjar Pranowo-Erick Thohir

“Kami doakan supaya sukses. Kami tidak ada syarat-syarat, tidak ada minta-minta. PAN tidak pernah minta-minta,” kata Zulhas kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2019) dikutip CNNIndonesia.

Zulhas menyatakan kerja sama dalam politik merupakan sebuah keniscayaan. Pertalian koalisi bisa terjalin dari level mana saja, baik daerah maupun pusat.

“Mencalonkan gubernur harus sama-sama, Mencalonkan bupati harus sama, bahas undang-undang harus sama-sama. Enggak mungkin partai politik sendiri,” katanya.

Baca Juga : Verrel Baramasta Terjun ke Politik, Gabung PAN dan Jadi Bacaleg

Dinamika politik pasca Pilpres 2019 hingga kini masih bergeliat. Para kontestan yang terlibat dalam hajat politik lima tahunan mulai menjalin komunikasi lanjutan baik sesama koalisi maupun pihak lawan.

Pertemuan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri belakangan menjadi sinyalemen politik yang dimaknai sebagai rekonsiliasi lanjutan. Namun di sisi lain jajaran petinggi partai pendukung Jokowi bersikap menutup pintu bagi parpol di luar koalisi yang hendak bergabung.

Sebelumnya, Waketum PAN Bara Hasibuan menyatakan partainya siap menerima segala kemungkinan, termasuk bila partai koalisi Jokowi-Ma’ruf tidak membutuhkan tambahan dukungan dari partai yang sebelumnya berkoalisi Prabowo-Sandi.

Baca Juga : Terobosan Baru Zulhas Atasi Harga Migor Mahal Lewat MINYAKITA

“Itu hak presiden jika misalnya pemerintahan lebih kuat jika partai-partai lain bergabung. Tapi kalau dianggap tidak butuh, itu juga haknya. Jadi kami sadar dengan kenyataan tersebut,” ucap Bara di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (23/7).

Bara menambahkan PAN merupakan partai yang menghormati sistem presidensial. Menurutnya, sistem tersebut tidak mengenal istilah bagi-bagi kekuasaan sebagaimana ide atau syarat yang sebelumnya disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...