SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sulsel mengalami inflasi sebesar 0,05 persen pada Juli 2019. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan dua kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan 0,73 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,27 persen.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan Sulsel deflasi 0,05 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 138,50.
“Lima kota IHK di Sulsel hanya Makassar yang mengalami inflasi. Sementara empat kota lainnya mengalami deflasi, dimana Parepare mengalami deflasi terbesar 0,48 persen dan Bulukumba deflasi terendah yaitu 0,07 persen,” kata Yos dalam siaran resmi BPS Sulsel, Kamis, (1/8/2019).
Baca Juga : Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 156,87 Persen, Ekspor Impor Sulsel Mendominasi
Sementara itu, lima kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok sandang 1,25 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,54 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,28 persen, kesehatan 0,19 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04 persen.
Secara tahun kalender lanjut Yos, laju inflasi dari Januari hingga Juli 2019 sebesar 1,92 persen. Sedangkan laju inflasi dari tahun ke tahun (yoy) mencapai 2,37 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangsih tertinggi terhadap deflasi Sulsel pada Juli 2019 antara lain ikan bandeng, tarif angkutan kota, tomat buah, tomat sayur, daging ayam ras, cabai rawit, ikan cakalang, wortel, pepaya, dan kentang,” sebutnya.
Baca Juga : Jumlah Penduduk Miskin Sulsel September 2022 Terbanyak di Pulau Sulawesi
Sedangkan, beberapa komoditas yang menyumbang inflasi di Sulsel yaitu emas perhiasan, cabai merah, roti manis, ikan teri, biaya pendidikan akademi/perguruan tinggi, buah jeruk, kacang panjang, kol/kubis, dan buah pir.
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar