SULSELSATU.com, PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda separuh wilayah Sumatera.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendektesi sebanyak 85 titik panas akibat karhutla di Sumatera. Dari 85, 54 di antaranya berada di Provinsi Riau.
“Di Riau ada 54 titik, berkurang dari kemarin,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno, pada rapat evaluasi penanganan Karhutla Riau di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dilansir Antara, Jumat (2/8/2019).
Baca Juga : BMKG Jelaskan Alasan Hujan di Makassar Meski Musim Kemarau
Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, satelit terra aqua pada hari ini pukul 06.00 WIB menunjukkan ada 54 titik panas di Riau, Aceh 3 titik, Jambi 17, Lampung 2 titik, Sumatera Barat 2 titik, Sumatera Selatan 3 titik, dan Bangka Belitung 4 titik.
“Secara umum Riau dalam kondisi kering, sampai hari ini 22 hari hari tanpa hujan,” ujar Sukisno.
Di Riau titik panas paling banyak masih berlokasi di Kabupaten Pelalawan sebanyak 23 titik. Kemudian di Bengkalis ada 2 titik, Kuansing 1 titik, Kota Dumai 2 titik, Kabupaten Kepulauan Meranti 1 titik, Rokan Hilir 9 titik, Siak 4 titik, Indragiri Hilir 7 titik, dan Indragiri Hulu 5 titik. Kemudian di Kabupaten Bengkalis satu titik, Rokan Hilir 7 titik, Indragiri Hilir 4 titik, Kepulauan Meranti dan Siak masing-masing satu titik, Indragiri Hilir 4 titik, dan Indragiri Hulu 3 titik.
Baca Juga : BMKG Prediksi Kota Makassar Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem
Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan berdasarkan perhitungan Satgas Karhutla Riau, luas kebakaran mencapai lebih dari 4.300 hektare dengan jumlah titik panas 250 titik sejak Januari 2019.
Syamsuar mengatakan kebakaran hutan dan lahan paling banyak terjadi di Pelalawan, Indragiri Hilir (Inhil) dan Indragiri Hulu (Inhu).
“Kita konsen pemadaman ke Pelalawan, Inhil dann Inhu yang terdapat perkembangan titik api baru,” kata Syamsuar.
Baca Juga : Perkiraan Cuaca 8 Januari 2024, Makassar Hujan Ringan
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar