SULSELSATU.com, JAKARTA – Empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa Banten terjadi pada Jumat (2/8/2019) malam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat rata-rata keempat korban tewas itu terkena serangan jantung.
“Rata-rata meninggal bukan karena bangunan rubuh, tapi kaget serangan jantung dan kelelahan,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (3/8/2019).
Selain itu, Agus menjelaskan lebih dari seribu orang yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing sejak peringatan dini tsunami dicabut.
Baca Juga : VIDEO: Gempa Berkekuatan Magnitudo 5.0 Guncang Bandung, Ratusan Rumah Rusak
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo disebutnya sudah memantau kondisi di lapangan untuk memastikan pelayanan pengungsi korban dampak gempa terlayani dengan baik.
Agus juga mengatakan ada empat rumah peribadatan, satu kantor desa, dua fasilitas pendidikan, dan tiga bangunan lain hancur. Bangunan-bangunan itu tersebar di Banten, Jawa Barat, dan Lampung.
Menurutnya bangunan-bangunan itu memang tak memiliki konstruksi yang baik dan tahan gempa.
Baca Juga : Gempa Tektonik Berkekuatan 3,6 Magnitudo Guncang Kabupaten Bone
“Kalau bangunan yang punya konstruksi tahan gempa, ada tulangan, besi itu relatif aman,” ucapnya.
Gempa mengguncang Banten dengan kekuatan 6,9 magnitudo pada Jumat malam. Gempa itu berpusat di Kabupaten Sumur, Banten, namun guncangan dirasakan hingga Jakarta, Depok, Purwakarta, bahkan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gempa juga turut berpotensi tsunami, tapi peringatan dini tsunami telah diakhiri pada Jumat pukul 21.35 WIB.
Baca Juga : Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,8 Terjadi di Bima, Guncangan Terasa Hingga Makassar
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar