SULSELSATU.com, JAKARTA – YouTubers Kimi Hime mengaku terkejut saat dirinya disoroti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) soal konten pada saluran YouTube miliknya.
Diketahui, Kominfo memanggil Kimi Hime lantaran menganggap konten di YouTube Kimi Hime terlalu vulgar hingga keluar dari norma masyarakat. Ia pun mengaku bingung dengan sikap Kominfo yang memanggil dirinya dan menghapus sejumlah konten miliknya.
“Saya pun kebingungan salah saya apa. Mau tahu juga sebenarnya apa yang ada di pikiran bapak-bapak Kominfo? Apa yang jadi permasalahan?” katanya, seperti dikutip dari VIVA, Sabtu (3/8/2019).
Baca Juga : Kominfo Percayakan Indosat dan Mastercard Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber di Indonesia
Dari penindakan konten yang dilakukan Kominfo, tiga video di saluran YouTube Kimi ditangguhkan sementara. Kuasa Hukum Kimi, Irfan Akhyari mewakili kliennya telah memenuhi undangan Kominfo beberapa hari lalu. Dari pertemuan tersebut, lahirlah beberapa persamaan perspektif.
Berbeda dengan sikap Kominfo, Kimi yang memiliki nama asli Kimberly Khoe mengaku tidak pernah ada masalah dengan YouTube terkait konten yang dibuatnya. Ia mengklaim, status yang diberikan padanya selalu berwarna hijau.
“YouTube punya guideline-nya sendiri, di luar dari hukum Indonesia. Saya sama sekali tidak pernah melanggar. Saya juga sudah menyertakan screenshoot(status hijau) di video klarifikasi. Ibarat gim, itu adalah nyawa saya,” ujarnya.
Baca Juga : Server PDNS Diretas, Guru Besar IT: Tidak Ada Sistem yang Dijamin Keamanannya
Jika Kimi mendapat tiga kali peringatan dari YouTube, maka salah satu kemungkinannya ia tidak dapat mengunggah kontennya. Tapi sejauh ini, Kimi tidak pernah mendapat hukuman semacam itu.
“Saat pertemuan kami juga menerima masukan terhadap video yang ditangguhkan Kominfo, bukan take down. Kami sedang koordinasi untuk memenuhi persyaratan agar penangguhan bisa segera dibuka. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kembali,” kata Irfan
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar