Pelaku Duel Maut di Panakkukang Awalnya Dikira Informan Polisi

Pelaku Duel Maut di Panakkukang Awalnya Dikira Informan Polisi

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Insiden duel maut dua pria bertato di Jalan Toddopuli 2, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar antara AS alias Bagong (29) dan AA alias Enda (31) sejauh ini disimpulkan akibat AS pelaku penikaman dituding sebagai informan alias mata-mata polisi. Insiden nahas itu sendiri membuat Enda meregang nyawa usai ditikam dengan badik sebanyak tiga kali.

Korban Enda awalnya sedang mabuk-mabukan dengan sejumlah rekannya. Saat itulah Bagong datang ke lokasi kejadian sembari memainkan alat musik gitar. Saat adzan masjid menunjukkan waktu Isya, Bagong beranjak.

Namun Enda sendiri sejak awal diduga curiga dengan Bagong dan dianggap sebgai informan atau mata-mata polisi.

“Tiba-tiba korban mengatakan kamu yang biasa bampoli (mata-matai) saya dan pelaku pun menjawab siapa yang bilang? Kalau memang saya hadirkan orangnya dan kalau terbukti, pukuli ka sehingga korban langsung memukul wajah pelaku sebanyak 3 kali,” kata Kasi Humas Polsek Panakkukang, Bripka Ahmad Halim yang menirukan percakapan pelaku dan korban, Senin (5/8/2019).

Usai insiden pemukulan itu, rekan-rekan Enda sendiri sempat melerai. Namun pelaku Bagong sendiri sudah telanjur naik pitam karena dipukuli hingga ia mengejar dan menikam Enda.

“Pelaku AS alias Bagong mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap korban Enda dengan cara menikam sebanyak 3 kali di bagian dada 1 kali, di bawah ketiak kiri 1 kali dan lengan kiri sebanyak 1 kali,” kata Halim.

Usai menikam korban, Bagong langsung menyerahkan diri ke Polsek Panakkukang hingga diamankan ke Polrestabes Makassar.

Sementara korban Enda, meregang nyawa meski sempat dibawa menuju RS Grestelina, Jalan Hertasning, Kota Makassar. Ia tidak tertolong.

“Diduga motif permasalahan antara korban dan pelaku akibat kesalahpahaman dimana korban saat itu dalam keadaan pengaruh minuman keras jenis ballo sehingga korban langsung memukul pelaku dan pelaku membalas dengan tikaman senjata tajam jenis badik,” pungkas Halim.

Penulis: Hermawan Mappiwali
Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga