SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulsel akan menggelar Sultan Halal Fest pada 6-8 September mendatang.
Event ini sebagai upaya mengembangkan potensi wisata halal di Sulsel.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Denny Irawan, mengemukakan bahwa merujuk pada data Global Muslim Traveler, wisatawan muslim Indonesia masuk 10 besar negara yang paling banyak berwisata. Namun, Indonesia tidak termasuk dalam 10 tempat sebagai destinasi kunjungan wisatawan muslim.
Baca Juga : Kejar Target Eliminasi TBC, Pemprov Sulsel Terbitkan Pergub
“Karenanya, kami menangkap peluang itu dengan menggelar Sultan Halal Fest. Negara kita yang bermayoritas muslim ini jangan hanya menjadi konsumen saja. Tetapi juga harus menjadi penyelenggara,” urainya.
Dia memastikan, pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi bersama pimpinan untuk turut menyukseskan acara Sultan Halal Fest. Apalagi event tersebut baru pertama kalinya digelar sehingga belum menjadi bagian dari 100 event wonderful Indonesia.
Meski demikian, Sultan Halal Fest diharapkan bisa menjadi amunisi baru bagi pariwisata Sulsel. Kepala BPPD Sulsel, Didi L Manaba menjelaskan amunisi yang dimaksud yakni untuk mensosialisasikan halal lifestyle di Sulsel yang merupakan salah satu muslim friendly tourism destination.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
“Sultan Halal Fest ini adalah menambah kekuatan baru di Sulsel untuk menarik wisatawan muslim yang berasal dari negara-negara muslim seperti Malaysia, Middle East dan beberapa daerah di nusantara,” jelasnya.
Selain itu, event ini juga diharapkan bisa menjadi alternatif untuk menutupi kekosongan F8 yang seharusnya juga dilaksanakan pada awal September mendatang namun batal digelar.
“Itu juga menjadi bagian yang sangat penting di mana ada beberapa event yang ada di Makassar atau di Sulsel bisa tergantikan. Seperti mungkin F8 yang barangkali tidak diadakan tahun ini,” ucap Didi.
Baca Juga : Berpihak ke Petani, Prof Zudan Diganjar Anugerah Perkebunan 2024
Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar