NA Bertekad Bersih-bersih Pejabat, Pengamat: Bersihkan Dulu Keluarga yang Diduga Ngurus Proyek

NA Bertekad Bersih-bersih Pejabat, Pengamat: Bersihkan Dulu Keluarga yang Diduga Ngurus Proyek

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengamat politik, Mulawarman menilai pernyataan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang mengaku tak gentar dengan ancaman impeachment karena melakukan bersih-bersih pejabat yang terindikasi korupsi adalah hal yang lucu.

Menurut Mulawarman pernyataan Nurdin Abdullah tersebut tak lebih dari sekadar pencitraan yang ingin menggambarkan dirinya bersih.

“Ya, sekadar ingin menggambarkan diri sok bersih dan tegas. Padahal fakta yang terungkap di persidangan Hak Angket DPRD Sulsel sudah terang-benderang bahwa pemerintahan Nurdin Abdullah sangat sarat dengan bau KKN,” ujar Mulawarman, Senin (5/8/2019).

Mulawarman menambahkan, untuk membersihkan pemerintahan pertama-tama harus dengan sapu yang bersih. Apalagi, kata Mulawarman, di sidang hak angket sudah terungkap banyaknya temuan terkait istri, saudara dan menantu disebut-disebut mengurus proyek.

Mulawarman kemudian membeberkan soal pemeriksaan Hajra Arsyad terkait dugaan makelar proyek di tubuh Pemprov Sulsel. Dimana Hajra bersama adik dan menantu Nurdin Abdullah disebut mengatur beberapa proyek di Sulsel. Diketahui Hajra adalah anggota timses Gubernur Nurdin pada Pilgub 2018, yang kini menjabat Wakil Ketua III PKK Sulsel.

“Semuanya telah terungkap di persidangan. Lalu Bagaimana mau membersihkan pemerintahan kalau sapu kotor yang dia pakai. Lantas memakai cara-cara mengancam, mempermalukan orang dengan memecat di depan umum dan mengatasnamakan lembaga KPK untuk membenarkan keputusannya. Ini sangat arogan,” kata Mulawarman.

Senada dengan Mulawarman, pengamat politik dan kebijakan publik, Muh Saifullah mengatakan, apa yang disampaikan Nurdin Abdullah bisa berbalik mempermalukan dirinya sendiri.

“Hak angket DPRD Sulsel sedang berjalan dan banyak kesaksian persidangan yang mengungkapkan ada yang keliru dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas KKN,” ujar Saiful.

Dalam beberapa kali proses sidang terungkap bila ada keluarga dekat Gubernur Sulsel yang ikut cawe’-cawe’ mengurus proyek. Bahkan ada saksi yang diduga menjadi makelar proyek dan itu dengan gamblang terungkap di persidangan.

“Saya pikir Gubernur terlalu ceroboh mengatakan dirinya tak gentar melakukan bersih-bersih di pemerintahan, padahal hak angket ini justru lahir karena ada indikasi KKN dari keluarga Pak Nurdin,” jelas peneliti dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik ini.

Seperti diinformasikan, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mengaku tak gentar jika diancam impeachment gegara bersih-bersih pejabat di lingkungan Pemprov Sulsel yang diduga atau diindikasikan terlibat korupsi.

“Bagi saya clean goverment dan good goverment itu memang harus ditegakkan. Saya tak gentar, jika ada pihak-pihak yang tak senang dengan tindakan saya melakukan bersih-bersih, diam-diam melakukan kasak kusuk dengan pihak DPRD ataupun pihak manapun, berusaha menjatuhkan saya,” katanya, Minggu (4/7/2019) kemarin.(rls)

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga