SULSELSATU.com, JAKARTA – Jenazah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) KH Maimun Zubair atau Mbah Moen akan dimakamkan di Makkah, Arab Saudi. Kementerian Agama (Kemenag) menyebut dalam prosesi pemandian jenazah di Rumah Sakit (RS) An-Noer, para santri melantunkan tahlil saat menanti jenazah Mbah Moen.
Langit mendung Kota Makkah seakan gambarkan duka Menag @lukmansaifuddin beserta para santri Kyai Haji Maimun Zubair yg sedang menanti pengurusan jenazah almarhum di halaman RS An Noer pagi ini. pic.twitter.com/UhnvAmAIyc
— Kementerian Agama RI (@Kemenag_RI) August 6, 2019
Baca Juga : Ketua DPRD Luwu Timur Kunjungan Kerja ke Kemenag dan Kemenaker RI Bahas Hak Penyandang Disabilitas
“Langit mendung Kota Makkah seakan gambarkan duka Menag @lukmansaifuddin beserta para santri Kyai Haji Maimun Zubair yang sedang menanti pengurusan jenazah almarhum di halaman RS An Noer pagi ini,” ungkap akun Twitter resemi Kemenag, Selasa (6/8/2019).
“Lantunan tahlil menggema mengiringi dibawanya jenazah Almarhum Mbah Maemon (Allahu yarhamuhu) dari RS An-Noer Makkah untuk dimandikan,” imbuh Kemenag.
Baca Juga : Jangan Asal Memilih Teman Perjalanan Umrah, Paham Adalah Kunci Utama
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun memastikan bahwa Mbah Moen akan dimakamkan di Makkah.
“Jenazah Kyai Haji Maimun Zubair rencananya akan disemayamkan di Kantor Urusan Haji Indonesia Kota Makkah, sebelum kemudian akan dimakamkan di kota kelahiran nabi ini,” dikutip dari akun Kemenag.
Menag pun mengimbau agar umat Islam Indonesia untuk melakukan salat ghaib bagi mendiang Mbah Moen.
Baca Juga : Hadiri Zikir dan Doa Bersama, Bupati Apresiasi Kinerja Kemenag Barru
Sepanjang hidupnya, Mbah Moen dikenal sebagai seorang alim, ahli fikih, sekaligus penggerak baik di lingkungan organisasi keagamaan maupun di kehidupan politik.
Mbah Moen pernah berpesan bahwa dakwah selayaknya dilakukan secara damai, tak perlu keras dan galak. Menurutnya, kondisi hari ini berbeda dengan zaman perang di era sebelum kemerdekaan.
Mbah Moen lahir di Rembang pada 28 oktober 1928. Dia merupakan pimpinan pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Baca Juga : Kemenag Benarkan Arab Saudi Gelar Ibadah Umrah di Agustus 2021
Mbah Moen merupakan putra dari Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Ayahnya merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.
Basis pendidikan agama Mbah Moen sangat kuat dipengaruhi dari orang tuanya. Dia meneruskan pendidikan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, Mbah Moen juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
Mbah Moen meninggal dunia di Makkah pada usia 90 tahun.
Baca Juga : Menag Terbitkan Aturan Penerapan Prokes dan Giat Keagamaan di Wilayah PPKM
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar