Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Jadi Prioritas Kemendikbud
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tengah menyiapkan strategi untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud RI Didik Suhardi dalam rapat koordinasi tingkat Provinsi Sulsel di Hotel Claro, Senin (19/8/2019), mengatakan ada tiga indikator yang dapat menghasilkan peningkatan akses dan mutu pendidikan yang berkualitas.
Pertama, memberikan pendidikan secara berkualitas bagi seluruh anak-anak Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945. Kedua, memberikan pendidikan berkualitas tidak hanya sekedar menjelaskan namun harus menciptakan anak didik berkualitas.
“Dan yang ketiga, bagaimana mengelola pendidikan transparan dan akuntabel ditunjang dengan anggaran pendidikan yang kuat,” katab Didik.
Didik menyebutkan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Indonesia adalah terkait wilayah Indonesia yang sangat luas.
“Banyak daerah yang terluar dan terjauh dan sangat terpencil belum merasakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Ini adalah tantangan yang luar biasa bagi dunia pendidikan di Indonesia namun tantangan terbesar lainnya adalah keluarga kurang mampu, ini yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintah di daerah-daerah,” jelasnya.
Didik pun menegaskan kepada seluruh kepala sekolah untuk konsisten menerapkan zonasi pendidikan yang sudah diberlakukan sejak tiga tahun lalu. Walaupun banyak tantangan, namun sistem ini dinilai akan mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia dalam menyambut generasi tahun 2045.
“Tahun 2045, Indonesia kita targetkan masuk dalam jajaran ekonomi terbaik dunia untuk itu kita harus mempersiapkan aset kita yakni anak didik kita,” harapnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Iqbal Suhaeb mengharapkan pembahasan dalam rakotrtersebut bisa menjadikan dunia pendidikan khususnya di Makassar menghasilkan akses dan mutu pendidikan yang berkualitas menyongsong generasi 2045.
“Kita harus mempersiapkan semua itu mulai dari sekarang, dari pendidikan anak usia dini hingga ke jenjang lebih tinggi dengan ditunjang oleh sarana dan prasarana serta alokasi dana yang memadai,” jelasnya.
Diketahui, pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana 70 persen jumlah penduduk Indonesia dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan 30 persen sisanya merupakan penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
Dengan demikian, dunia pendidikan memiliki peranan penting untuk menyiapkan generasi muda di masa depan.
Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News