Soal Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua, Gubernur Jatim Minta Maaf
SULSELSATU.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf atas peristiwa yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, pada 16-17 Agustus 2019 lalu.
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas nama masyarakat Jatim. Sekali lagi (kejadian tersebut) itu tidak mewakili masyarakat Jatim,” ujar Khofifah, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin (19/8/2019).
Khofifah mengatakan, insiden yang menimpa mahasiswa Papua itu dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Oknum tersebut diduga sengaja membuat provokasi untuk menyulut massa.
“Yang terkonfirmasi ke beberapa elemen kemudian menimbulkan sensitivitas adalah kalimat-kalimat yang kurang sepantasnya terucap. Saya ingin menyampaikan bahwa itu sifatnya personal itu tidak mewakili masyarakat Jatim,” katanya.
Mantan Menteri Sosial RI ini menjamin bahwa masyarakat dan mahasiswa Papua yang tengah berada di Jawa Timur tetap dalam kondisi aman dan terlindungi dengan baik.
“Seluruh mahasiswa Papua yang sedang studi di Jatim mereka akan terjaga keamanannya mereka akan terlindungi. Jadi saya berharap mereka bisa melanjutkan studinya dengan baik,” ujarnya.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News