Pemkab Wajo Gelar Apel Besar Hari Pramuka ke-58

Pemkab Wajo Gelar Apel Besar Hari Pramuka ke-58

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Wajo menggelar apel besar Hari Pramuka ke-58 di Lapangan Merdeka Sengkang, Selasa 20 Agustus 2019.

Diawal acara diberikan sambutan selamat datang dari Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Wajo dalam hal ini Drs. Jasman Juanda kepada Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si . Acara kemudian dilanjutkan dengan tarian kolosal dari penggalang dan tingkat siaga.

Dalam pementasan tari kolosal ini Bupati dan Wakil Bupati Wajo secara spontan turun langsung menemani peserta tarian kolosal untuk bersama sama turut serta dalam tarian kolosal ini, sungguh suatu pemandangan yang membuat cair dan membuat para penonton untuk memberikan tepukan meriah.

Kemudian disusul juga dari Forkopimda yang hadir dan Ibu Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK serta Ketua Dharmawanita persatuan juga turut ambil bagian dalam tarian kolosal pada hari ini.

Acara kemudian berlanjut dengan bongkar pasang senjata dari anak anak pramuka dibawah pengawasan dan pelatihan dari Kodim 1406 Wajo.

Laporan dari Ketua Gerakan Kwartir Cabang Pramuka Kabupaten Wajo oleh Drs. Jasman Juanda sebagai rangkaian acara berikutnya dimana dalam laporannya diungkapkan beberapa hal diantaranya menyampaikan Organisasi terstruktur dari tingkat Gugus depan hingga tingkat cabang, hingga saat ini Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Wajo memiliki 14 Kwartir Ranting dengan jumlah gugusdepan sebanyak 1054 dengan kompossi peserta didik, pembina dan pelatih pembina sebagai berikut :

1. Golongan Siaga
Yaitu Peserta didik yang berusia antara 7 – 10 tahun sebanyak 8.000 orang
2. Golongan Penggalang
Yaitu Peserta didik yang berusia antara 11 – 15 tahun sebanyak 12.200 orang
3. Golongan Penegak/Pandega
Yaitu Peserta didik yang berusia antara 16 – 25 tahun sebanyak 1107 orang
4. Pembina Pramuka
Yaitu Orang Dewasa yang mengbdikan dirinya dalam proses pembinaan peserta didk sebanyak 1012 orang
5. Pelatih Pembina Pramuka
Yaitu Orang Dewasa yang mengbdikan dirinya dalam proses pembinaan Pembina Pramuka sebanyak 25 orang

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Wajo disamping aktif melaksanakan kegiatan kegiatan pembinaan kepramukaan dalam wilayah kerja Kwarcab Wajo, juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan dilanjutkan dengan curhatan terkait hal hal yang masih membutuhkan perhatian diantaranya.

Belum adanya Bumi Perkemahan yang representatif yang dikelola oleh Kwartir Cabang untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di alam terbuka.

Belum optimalnya pelayanan administrasi kepramukaan yang diakibatkan kurang representatifnya Sekretariat Kwartir Cabang Wajo (saat ini masih menggunakan gedung pinjaman dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan kondisi gedung yang sangat menprihatinkan) dan belum didukung oleh fungsi staf yang memadai.

Belum tersedianya kendaraan operasional kegiatan terutama untuk mejangkau gugsdepan – gugusdepan yang berlokasi di pelosok pedesaan dan mobilisasi peralatan perkemahan.

Rangkaian acara berikutnya menyanyikan lagu nasioanl Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, dan selanjutnya dari anak anak pramuka membacakan UUD 1945 , Dasa Dharma Pramuka serta Dwi Dharma Pramuka.

Dalam sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa tentu segenap anggota Gerakan Pramuka Indonesia bersuka cita, karena organisasi saat ini genap berusia 58 Tahun. Sekalipun sesungguhnya, Gerakan Kepanduan di Indonesia berusia jauh lebih tua dari
Gerakan Pramuka, tetapi peringatan Hari Pramuka adalah wujud dari rasa syukur kita kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan berkah persatuan dalam satu wadah tunggal.

“Tema ini hadir di tengah-tengah keprihatinan banyaknya permasalahan kekinian yang mengancam keutuhan dan keberlangsungan negara dan bangsa Indonesia. Untuk itu, dalam rangka Hari Pramuka agar kiranya Kakak-kakak dan Adik-adik dapat diperhatikan 6 hal diantaranya,” ungkap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

Selanjutnya diuraikan 6 hal yang dimaksudkan diantaranya. :
1. Merebaknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, terpaparnya Radikalisme dan Terorisme, serta maraknya Penyalahgunaan Narkoba merupakan tiga kejahatan yang menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini,mengajak segenap pengurus kwartir, para pelatih dan pembina, serta semua anggota Pramuka senantiasa menjadi pioneer dalam menanamkan nilai-nilai anti kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes).

2. Globalisasi selain mempunyai aspek positif, tetapi tidak sedikit menimbulkan dampak negatif. Dengan globalisasi dunia seakan tanpa batas (borderless), begitu pula lalu lintas orang dan barang dapat berpindah dengan mudah. Sepintas lalu dengan globalisasi memudahkan pemenuhan berbagai kebutuhan dasar manusia, termasuk kebutuhan pangan. Namun pada sisi lain, .

3. Kerusakan dan pencemaran lingkungan
merupakan kelalaian dari semuanya akan pentingnya memikirkan warisan yang akan diberikan kepada generasi penerus pada masa mendatang. Mencintai alam merupakan wujud dari rasa kasih sayang setiap anggota Pramuka bagi diri sendiri dan bagi generasi penerusnya. Oleh karena itu, pada tataran soft skill, Kwartir Nasional mengembangkan suatu sikap hidup dan standar berperilaku baru, yang diharapkan dapat membudaya, mengakar dan terinternalisasi secara mendalam dalam lubuk hati setiap anggota Gerakan Pramuka.

4. Kegagalan umat manusia memelihara kelestarian lingkungannya, sama artinya undangan terbuka bagi timbulnya berbagai bencana, seperti: banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan. Penanggulangan bencana yang tidak terorganisir dengan baik,
menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, tentang kemampuannya menjalankan perintah aktif Konstitusi “melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Keutuhan NKRI tidak boleh dipertaruhkan, dengan alasan apapun. Oleh karena itu, memberikan respons.yang tepat terhadap bencana menjadi kewajiban dan tanggung jawab setiap orang.

5. Keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam Pramuka, baik warna, desain, atribut dan tata cara penggunaannya, menunjukkan kurangnya perhatian selama ini tentang kesadaran arti penting persatuan dan kesatuan. Gerakan Pramuka akan Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI, jika kesadaran akan persatuan menjadi hal yang utama. Untuk itu, peninjauan dan pembaruan seragam Pramuka menjadi prioritas Kwartir Nasional dalam upaya menjadikan seragam mempunyai ciri kesamaan, mulai dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, mulai dari Pembina sampai dengan anggota Pramuka Siaga, serta mulai dari Kwartir Nasional hingga Gugus Depan.

6. Kegiatan Gerakan Pramuka merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, sehingga penyelarasannya dengan jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal lainnya menjadi sangat penting. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang kini merupakan bagan dari program wajib belajar, belum sepenuhnya terakomodir dalam penjenjangan Gerakan Pramuka.

“Gerakan Pramuka terkotak-kotak dalam
kelompok-kelompok berdasarkan afiliasi politik. Gerakan Pramuka adalah wadah tunggal, dan karenanya kita semua bersatu didalamnya. Gerakan Pramuka Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI, dimana anggota Pramuka harus menepati janjinya Trisatya yaitu kesetiaan yang harus dimiliki para anggota Pramuka,” jelas Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M Si.

Selanjutnya dikatakan bahwa Dasa darma merupakan sepuluh kebijakan yang harus menjadi pedoman bagi pramuka dalam bertingkah laku keseharian, sehingga dengan Trisatya dan Dasadarma tersebut anggota Pramuka Siap Menjaga Keutuhan NKRI melalui implementasi kehidupannya sehari-hari.
Dirgahayu Gerakan Pramuka.

Diakhir acara pemberian penganugrahan penghargaan tanda pramuka diantaranya piagam Pancawarsa 1 s.d 9 kepada mereka yang berprestasi yang ada di Kabupaten Wajo, dimana Bupati didampingi Wakil Bupati Wajo serta Porkopimda menyerahkan piagam penghargaan ini.

Juga terkait hal hal yang membutuhkan perhatian yang disampaikan diawal sambutan oleh Drs. Jasman Juanda langsung diaminkan oleh Bupati Wajo dan ini disambut tepukan dari peserta upacara dan dari kalangan Pramuka Kabupaten Wajo. (rls)

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga