SULSELSATU.com, SELAYAR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Luwu Utara memberikan klarifikasi atas tudingan PAD yang bocor di beberapa perangkat daerah, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Perhubungan.
Sekretaris Bapenda Selayar, Iskandar mengatakan, per 31 Juli 2019, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Perhubungan realisasi PAD-nya malah meningkat.
Khusus Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Iskandar menyebutkan, setelah perubahan targetnya Rp150 juta dengan realisasi Rp142,4 juta. Padahal, sebelum Perubahan realisasinya hanya Rp129,7 juta.
Baca Juga : Realisasi PAD Sudah 70,36 Persen, Pemkab Gowa Optimis Capai Target Hingga Akhir 2024
“Kita ini bicara data, dan kita punya data yang kami terima dari masing-masing perangkat daerah,” kata Iskandar di ruang kerjanya, Kamis (22/8/2019).
Terkait Dinas Perhubungan, sejauh ini juga meningkat. Di sektor retribusi parkir tepi jalan umum misalnya, realisasinya mencapai Rp175,8 juta dari target Rp500 juta di Perubahan. Padahal, sebelum perubahan realisasinya hanya Rp167,6 juta.
“Makanya tadi saya juga kaget waktu baca beritanya,” ucapnya.
Baca Juga : Tingkatkan Penerimaan PAD, Bupati Adnan Sebutkan Sejumlah Strategi
Iskandar menambahkan, pihaknya, dalam hal ini Bidang Pendapatan, mempunyai tugas menginput, meminta laporan, dan mengontrol semua pajak dan retribusi dari masing-masing perangkat daerah.
“Tugas kami mengontrol pendapatan yang dilaksanakan masing-masing perangkat daerah, dan setiap bulan pula kami meminta laporannya untuk kami rekap. Nah, ketika ada penurunan atau kenaikan kami bisa langsung tahu. Lagian ini kan masih berproses, masih tahun berjalan. Makanya terlalu dini kalau dikatakan PAD kita tidak mencapai target,” imbuhnya.
“Kami juga punya tim yang selalu turun ke lapangan. Nah, kalau dibilang ada kebocoran, lalu di mana kebocorannya, sementara ini juga masih dalam proses berjalan. Laporan yang masuk ini per 31 Juli 2019,” imbuhnya.
Baca Juga : Pajak dan Retribusi Daerah Jadi Perda, Upaya Pemkab Gowa Tingkatkan PAD
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar