Logo Sulselsatu

Ramai Kritikan, Pemprov Sulsel Tolak Bubarkan TGUPP

Asrul
Asrul

Senin, 26 Agustus 2019 22:41

Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani. (Sulselsatu/Jahir Majid)
Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani. (Sulselsatu/Jahir Majid)

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani menegaskan Pemprov Sulsel akan mempertahankan kehadiran Tim Gubernur Upaya Percepatan Pembangunan (TGUPP). Hal ini disampaikan Hayat saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Senin (26/8/2019).

Menurut Hayat, kehadiran TGUPP tidak melanggar satu pun aturan, meskipun gajinya dibiayai oleh APBD.

TGUPP ini kita tidak hilangkan, mereka masih tetap. Siapa bilang ini melanggar? Ada SK-nya kok. Pembentukan TGUPP itu resmi,” ujar Hayat.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Khawatir Proyek Tambang Emas Luwu Ikuti Jejak Kerusakan Tambang Freeport di Papua

Lebih lanjut, Hayat menjelaskan, status keanggotaan TGUPP juga tidak ada masalah, kendati kebanyakan anggota TGUPP merupakan akademisi aktif mengajar yang berstatus PNS atau dosen di Universitas Hasanuddin. Termasuk menerima dua gaji.

“Tidak apa-apa (dosen atau PNS). Itu kan bagian dari ini, misalnya, saya bisa jadi tenaga ahli di tempat lain kalau ada yang panggil saya. Soal gaji double itu tidak apa-apa, itu sebagai tambahan penghasilan lain. Apa bedanya dengan guru-guru besar atau dosen dan profesor diperbantukan jadi rektor?,” papar Hayat.

Sebelumnya gaji TGUPP ini menjadi sorotan di sidang hak angket DPRD Sulsel. Bahkan, hal itu masuk dalam 7 rekomendasi yang disepakati pansus. Namun belakangan, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah tidak menganggap 7 rekomendasi itu sebagai hasil keputusan hak angket yang sah.

Baca Juga : Dinkes Sulsel Distribusikan 7.213 Vaksin Meningitis untuk Jemaah Haji 2025

Sekadar diketahui, gaji untuk anggota TGUPP yang dianggarkan di APBD per bulannya cukup besar. Angkanya mencapai Rp8,8 juta. Bahkan, untuk profesor mereka mendapat gaji hingga Rp15 juta per bulannya.

Meski mendapat sorotan, Nurdin Abdullah mengaku angka tersebut sangat wajar. Apalagi, kata dia, jika ingin tenaga kerja yang terbaik tentu harus dibayar lebih mahal.

“Beda dong, mereka (staf khusus) itu sainstis, kajian akademik itu penting, saya bilang tidak ada makan siang gratis. Karena itu kalau kita mau yang terbaik kita harus bayar mahal,” kata Nurdin Abdullah.

Baca Juga : Gubernur Andi Sudirman Dukung Penuh Pembangunan Gedung SDM Muhammadiyah Sulsel

Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Hukum20 April 2025 21:57
Kanwil Kemenkum Sulsel Harmonisasi 33 Rancangan Peraturan Kepala Daerah dalam Sepekan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Divisi Peraturan Perundang – undangan dan Pembinaan Hukum (P3H) Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawes...
Pendidikan20 April 2025 21:06
Samsung Solve for Tomorrow 2025 Resmi Dibuka, Ajak Anak Muda Indonesia Jadi Inovator Dunia
SULSELSATU.com, JAKARTA – Samsung Solve for Tomorrow 2025 kembali dibuka untuk anak sekolah menengah atas, kejuruan, madrasah aliyah dan setingk...
Sulsel20 April 2025 20:18
Wabup Gowa Resmi Tutup Bimbingan Manasik Haji KBIH Syekh Yusuf
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin menutup secara resmi Manasik Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok Bimbingan Manasik Ibadah Haji (KBIH) Syekh Yusuf d...
Pendidikan20 April 2025 20:07
Bupati Husniah Apresiasi Langkah KKSS Bangun Sekolah Unggulan Pertama di Gowa
Bupati Gowa Sitti Husniah mengapresiasi langkah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) membangun sekolah unggulan pertama di Kabupaten Gowa....