Logo Sulselsatu

Meski Ditolak, Lukas Belum Jera Temui Mahasiswa Papua di Surabaya

Asrul
Asrul

Rabu, 28 Agustus 2019 15:59

Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (VOA)
Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (VOA)

SULSELSATU.com, SURABAYAGubernur Papua Lukas Enembe menjadwalkan bertemu ulang mahasiswa Papua di asrama Jalan Kalasan, Surabaya. Itu setelah kunjungan pertamanya pada Selasa (27/8) ditolak mahasiswa.

“Mungkin kita tidak kordinasi baik, makanya kita ditolak seperti itu, kita akan schedule ulang untuk bertemu dengan mereka (mahasiswa). Saya punya staf sudah kemarin ke sini, baik Papua maupun Papua Barat, ternyata mereka juga ditolak. Bahkan anak-anak yang di dalam, orang tuanya ada di sini, orang tua anggota DPR, dan mereka tidak mau keluar. Kita akan schedule ulang yang penting kita aman, Jawa Timur aman, orang Papua aman, di mana-mana aman,” kata Lukas seperti dikutip dari laman Voice of America.

Meski mengaku tidak mempunya data detil dari penghuni asrama mahasiswa Jalan Kalasan, Lukas Enembe menegaskan tidak ada anggota gerakan Papua merdeka di asrama itu. Lukas juga mengaskan sikapnya untuk bersama masyarakat Papua yang lain, tetap pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga : Dibela Benny Wenda, KPK Telusuri Aliran Dana Lukas Enembe ke OPM

“Gerapan Papua Merdeka tidak ada, itu orang di Papua sana yang memegang senjata. Tidak ada, tidak ada, dia datang dari mana, tidak ada, itu mahasiswa, tapi saya tidak tahu apakah mereka ini mahasiswa semua atau ada yang tidak kuliah, ya itu saja. (Papua) tetap bagian Indonesia,” tambah Lukas.


Suasana Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya saat didatangi Gubernur Papua Lukas Enembe. (VOA)

Terkait spanduk bertuliskan “Referendum” di pagar depan asrama Jalan Kalasan, Lukas mengaku tidak berwenang memutuskan dan memenuhi permintaan para mahasiswa. Lukas menyatakan telah menyampaikan perihal ini kepada Presiden Joko Widodo, yang atas nama negara dapat memutuskan suatu masalah.

Baca Juga : KPK Cegah 5 Orang Keluar Negeri terkait Kasus Lukas Enembe

“Itu kan yang selama ini kami terima di mana-mana. Saya sudah laporkan ke Pak Jokowi juga. Referendum, bukan kita yang menentukan, itu negara. Gubernur tidak punya kewenangan meluluskan seperti itu, itu negara. Negara yang memutuskan itu. Tanya kepada saya mau referendum, ya itu bukan saya karena itu urusannya negara,” tukasnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga berharap ada pola komunikasi yang semakin baik ke depannya, sebagai antisipasi dan pencegahan hal-hal yang dapat memicu konflik.

“Kami semua selama ini membangun komunikasi, rasanya sudah dengan sangat dekat, sangat baik. Jikalau kemungkinan kami bisa mendapatkan format yang lebih baik lagi,” ujar Khofifah.

Baca Juga : VIDEO: Tanggapan Presiden Joko Widodo terkait Penangkapan Gubernur Lukas Enembe

Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan, penyelesaian konflik di tengah masyarakat yang berbeda-beda latar belakang hingga budayanya, diharapkan dapat mengedepankan terpenuhinya rasa keadikan, penghormatan sebagai sesama manusia, serta membaurkan berbagai anak bangsa yang berbeda dalam satu kegiatan.

“Pertama itu adalah terpenuhinya rasa keadilan dari masing-masing. Nah, terus kedua, adanya penghormatan yang manusiawi sebagai bagian dari sesama anak bangsa. Ketiga adalah, bagaimana pelibatan saudara-saudara kita, warga Papua, dalam konteks ini misalnya di Jawa Timur, untuk ikut terlibat dalam proses-proses bersama, dalam pencairan hubungan yang lebih baik,” kata Airlangga.

Editor: Hendra Wijaya

Baca Juga : VIDEO: Gubernur Papua Lukas Enembe Ditangkap KPK

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...