SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pengamat ekonomi, Rektor Universitas Patria Arta, Bastian Lubis menilai pencopotan Andi Muhammad Rahmat sebagai direktur utama Bank Sulselbar, terburu-buru.
Menurutnya, hal itu diindikasikan ada permainan yang dimainkan oleh para pemegang saham, terutama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
“Ternyata kemarin diberhentikan, menilainya dari mana? Kita kan orang keuangan yah, 26 tahun didapuk untuk kebutuhan negara, saya tidak tahu di mana kesalahannya,” kata Bastian.
Baca Juga : UPA Makassar Wisuda 326 Lulusan Pascasarjana, Sarjana dan Diploma
Dia menilai landasan pencopotan Rahmat seperti yang dipaparkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sangat tidak beralasan.
“Sekarang ada saya baca di media alasannya karena kredit macet, iya oke, tapi kan berakhir di 31 Desember, itu alasannya dalam rilis. Itu kerugian bukan kesalahan dari mana, itu kesalahan daripada operasional bisnis,” ungkapnya.
Bastian menegaskan, jika pencopotan Rahmat sangat terburu-buru dan tidak sesuai apa yang dituduhkan oleh pemegang saham.
Baca Juga : Birokrasi Kacau, Pengamat: Jangan Tunda-tunda Pelantikan
“Di sini yang salahnya kok cepat sekali menilai dan memutuskan sesuatu yang tidak sesuai dengan pakemnya, sehingga orang itu ragu, takut, gak mau karena orang yang mengelola keuangan negara itu kaki kirinya sudah masuk penjara,” imbuhnya.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Hendra Wijaya
Baca Juga : 6 Camat di Makassar Diduga Salah Gunakan Anggaran 15 Miliar
Baca Juga : 6 Camat di Makassar Diduga Salah Gunakan Anggaran 15 Miliar
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar