Logo Sulselsatu

Mahfud MD Sepakat Ada SP3 di KPK

Asrul
Asrul

Senin, 16 September 2019 10:18

Logo KPK ditutup kain hitam. (int)
Logo KPK ditutup kain hitam. (int)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo terkait kewenangan penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia beralasan seseorang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK tak semestinya menyandang status itu seumur hidup. Apalagi, jika memang tidak ada bukti kuat dalam kasus tersebut.

Termasuk pula misalnya saat KPK kalah di sidang praperadilan yang diajukan oleh tersangka, putusan tidak bisa segera dieksekusi karena kewenangan yang terbatas.

Baca Juga : KPK Ungkap Status Ridwan Kamil, Tersangka Atau Saksi?

“Kalau enggak ada bukti ya keluarkan dong SP3,” kata Mahfud dalam jumpa pers di Kuliner Jogja Tambir, Yogyakarta, seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (16/9/2019).

Mahfud mengaku mengenal sejumlah orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, namun hingga kini tak ada kejelasan atas kasusnya.

Mahfud mencontohkan seperti kasus dugaan korupsi yang menimpa eks Rektor Universitas Airlangga, Fasichul Lisan. Pada 2016, KPK menetapkan Fasichul sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit Universitas Airlangga.

Baca Juga : Dugaan Korupsi Dana CSR BI, KPK Panggil 2 Anggota DPR RI

“Sampai sekarang masih tersangka dan sudah hampir lima tahun enggak diajukan ke pengadilan,” ucapnya.

Menurut Mahfud itu yang harus diatur bila mau berhukum dengan benar. Lebih lanjut, terkait aturan waktu penerbitan SP3 bisa dibicarakan lebih lanjut. Termasuk, perihal mekanisme penerbitannya.

“Menurut saya, pikiran Pak Jokowi bagus, iya toh? Masak orang tersangka terus tanpa jelas nasibnya sampai mati gitu tersangka, enggak boleh dicabut karena terlanjur ditetapkan tersangka lalu buktinya enggak ada, belum lagi problem hukum yang ada sekarang,” tuturnya.

Baca Juga : KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri

Selain itu, Mahfud juga menyetujui soal dewan pengawas untuk KPK. Ia menilai dengan dewan pengawas akan ada yang bertanggung jawab atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.

Terlebih, Mahfud mendengar ada pimpinan KPK yang terkadang tidak mengetahui bila ada OTT.

“Mungkin agar lebih bagus dan lebih bertanggung jawab kalau ada dewan pengawas,” ucap Mahfud.

Baca Juga : PDIP Sebut Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto Bermuatan Politis

Hanya saja, pengawas harus ditentukan melalui pembahasan yang matang dan jangan tergesa-gesa.

Oleh karena itu, memerlukan asas keterbukaan. Mahfud menyebut perlu melakukan studi ke kampus-kampus atau memanggil para advokat untuk membahas hal tersebut.

“Ini masalah pro justisia, masak yang mengawasi bukan pro justisia, enggak punya hak memeriksa perkara tiba-tiba melarang orang memproses perkara. Ini pun harus didiskusikan,” tegasnya.

Baca Juga : KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tersangka di Kasus Suap Harun Masiku

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar01 Mei 2025 17:05
Lewat karya Bakti TNI, Wali Kota Munafri Tekankan Jaga Kebersihan Lingkungan
SULSELSATU.com MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar bersama Kodim 1408/Makassar gelar kerja bakti pembersihan pasar skala besar, di sekitar area ...
Ekonomi01 Mei 2025 16:31
Umumkan Pemenang BRImo FSTVL 2024, Nasabah BRI Bawa Pulang Mobil BMW hingga Ribuan Tabungan Emas
SULSELSATU.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan digital unggulan m...
Berita Utama01 Mei 2025 16:07
HUT Jeneponto ke-162, Vonny Ameliani Harap Kabupaten Semakin Maju dan Sejahtera
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Ketua TIDAR Sulawesi Selatan, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Jeneponto, Von...
Berita Utama01 Mei 2025 15:49
Modus Penipuan “Passobis” Mulai Masuk di Jeneponto, Sasar Kepala Desa dan Mengaku Kasi Intel Kejari
SULSELSATU.com, JENEPONTO – Aksi penipuan bermodus mengatasnamakan aparat penegak hukum mulai meresahkan masyarakat Jeneponto. Sejumlah kepala desa ...