Logo Sulselsatu

Bayi Empat Bulan di Palembang Meninggal karena Kabut Asap

Asrul
Asrul

Senin, 16 September 2019 09:56

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTAKabut asap di Palembang, Sumatra Selatan menelan korban jiwa. Seorang bayi berusia empat bulan meninggal dunia karena menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), Minggu (15/9/2019).

Balita bernama Elsa Pitaloka tersebut mengalami sesak napas sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di RS Ar-Rasyid Palembang. Desa Talang Buluh tempat tinggal Elsa dilanda kabut asap karhutla sejak musim kemarau tiba.

Elsa mengalami sesak napas sejak Sabtu (14/9/2019). Ketika kondisinya semakin memburuk, orang tua Elsa yang merupakan warga RT 8 Dusun II, Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kepala, Kabupaten Banyuasin membawanya ke bidan. Namun bidan desa menganjurkan membawa Elsa ke rumah sakit.

Baca Juga : Karhutla Makin Meluas, Wiranto Berdoa Minta Hujan

Perangkat Desa BPD Desa Talang Buluh Agus Darwanto mendampingi orang tua Elsa, Ngadirun (34) dan Ita Septiana (27) ke RSUD Pratama Sukajadi Banyuasin. Petugas medis RSUD Pratama Sukajadi pun tak sanggup merawat Elsa karena tidak memiliki peralatan pembantu pernapasan. Dia kemudian dirujuk ke RS Ar-Rasyid Palembang.

“Sekitar 11.30 dibawa ke Ar-Rasyid dilarikan ke IGD, dikasih bantuan sementara. Di IGD dicek dokter katanya kemungkinan kena ISPA,” ujar Agus, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin (16/9/2019).

Usai diperiksa, dokter kembali merujuk Elsa ke RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang karena RS Ar-Rasyid tidak memiliki alat pompa pernapasan. Namun, setelah mengontak RSMH, Agus berujar, kamar rawat inap sedang penuh sehingga Elsa disuruh untuk menunggu.

Baca Juga : Ini Penyebab Kabut Asap di TPA Tamangapa Semakin Parah

“Selagi menunggu itu Elsa dirawat dulu di IGD Ar-Rasyid sambil dikasih perawatan alat oksigen. Sudah hampir magrib dapat kabar kalau sudah bisa dirujuk ke RSMH, akhirnya keluarga persiapan, urus administrasi. Tapi pas lagi siap-siap itu Elsa ngedrop, kata dokter gagal pernapasan sampai enggak ada lagi [meninggal] pukul 18.35 sebelum dirujuk,” kata pria yang juga kerabat orang tua Elsa itu.

Agus berujar, pihak keluarga tidak mengetahui penyebab pasti meninggalnya Elsa karena belum ada alat yang memeriksa Elsa. Namun sesak napas yang dialami bayi empat bulan tersebut tidak kunjung membaik hingga Elsa mengembuskan napas terakhir.

“Dokter spesialis bilang kemungkinan ISPA, bisa bakteri, tapi tidak tahu pasti karena belum ada pemeriksaan medis pakai alat. Elsa lahir dalam keadaan normal dan sehat, tidak ada kelainan apa-apa sampai sesak napas itu benar-benar tiba-tiba,” kata dia.

Baca Juga : Tinjau Karhutla di Riau, Jokowi Salat Minta Hujan

Dia mengatakan terdapat sekitar 800 kepala keluarga yang tinggal di desa tersebut dan seluruhnya terpapar kabut asap.

“Memang terasa asapnya. Musim kemarau memang selalu seperti ini, sekarang juga masih terasa. Sama kayak di desa lain. Warga lain di sini kita belum tahu ada yang sakit pernapasan juga atau tidak,” ujar dia.

Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan pemakaman Elsa yang akan dikebumikan di pemakaman umum terdekat. Rencananya, Elsa akan disemayamkan pada Senin (16/9) pukul 09.00 pagi.

Baca Juga : 37 Penerbangan di Bandara Supadio Pontianak Batal Gara-gara Kabut Asap

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin M. Hakim berujar, pihaknya telah melakukan pengecekan ke RS Ar-Rasyid mengenai meninggalnya bayi Elsa.

“Dari hasil kunjungan tim kesehatan Banyuasin ke RS Ar-Rasyid memang benar ada pasien bayi umur empat bulan warga Talang Buluh berobat ke UGD dengan diagnosa pneumonia dan meninggal. Pasien sudah dibawa pulang ke rumah,” ujar Hakim

Dia menjelaskan pneumonia merupakan infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantong udara yang menyebabkan adanya cairan di paru paru yang bisa berisi nanah. Infeksi tersebut bisa disebabkan karena mengirup udara yang tidak sehat dan mengandung partikel asap.

Baca Juga : Kualitas Udara di Riau Kian Buruk, Warga Diimbau Pakai Masker

“Kami imbau warga untuk pakai masker karena udara tidak sehat dan kabut asap juga banyak,” ujar dia.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Politik26 November 2024 14:51
Tidak Dapat Undangan Mencoblos, Apakah Bisa Pakai KTP? Ini Kata KPU Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024 digelar besok, Rabu 27 November 2024. Pemilih yang namanya tercatat di da...
Bisnis26 November 2024 14:45
Ekspansi ke Indonesia Timur, Indosat Perkuat Jaringan Cepat di Timika
Indosat memperkuat kehadirannya di Kota Timika sebagai bagian dari upaya mendukung transformasi digital Indonesia Timur....
Makassar26 November 2024 14:45
Danny Pomanto: Kerugian Kota Makassar Berpotensi Capai Rp1 Triliun Akibat Buruknya Pengelolaan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi terkini pengelolaan kota Makass...
Metropolitan26 November 2024 14:35
Pemkot Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memimpin apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Tugu MNEK Pantai Losar...