SULSELSATU.com, SELAYAR – Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan, para dewan hakim/juri se Kabupaten Kepulauan Selayar yang tergabung dalam Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) mengikuti orientasi persiapan menghadapi Musabaqah dan Seleksi Tilawatil Qur’an Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar.
Orientasi tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., yang juga adalah Ketua LPTQ Kabupaten Kepulauan Selayar, di Rayhan, Rabu (18/9/2019).
Sementara pematerinya menghadirkan H. Syam Amir, Dewan Hakim/Pimpinan Pondok Pesantren Al Imam Ashim Makassar, serta H. Hasan Basri seorang Dewan Hakim/Qori Internasional. Selain itu narasumber lainnya adalah Kepala Kemenag Selayar bersama kepala seksi Bimas Islam Kemenag Selayar. Demikian disampaikan oleh Sekretaris LPTQ Dr. H. Nur Aswar Badulu, M.Si., saat membacakan laporannya.
Baca Juga : Peringati Harhubnas, Wabup Selayar Serahkan Penghargaan kepada Sponsor Mudik Gratis
Wabup Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., mengatakan melalui LPTQ hadir untuk membumikan Al-Qur’an dan sunnah Rasul, melalui kemampuan baca tulis, penghayatan dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita fokus pada obsesi yang demikian, melalui prosesi baca tulis Al-Qur’an harus dibina oleh tangan-tangan yang profesional via MTQ/STQ. Salah satu komponen penting di dalamnya adalah eksistensi dewan hakim,” kata Zainuddin.
“Mungkin tugas dewan hakim dalam MTQ/STQ telah maksimal, tetapi untuk lebih memaksimalkan lagi dibutuhkan kegiatan orientasi demi terciptanya suatu kondisi yang lebih prima,” lanjut Wabup.
Baca Juga : Aliri Seluruh Desa dengan Listrik, Wabup Selayar Menghadap Wagub
Terkait dengan hal tersebut, yang pertama dan utama adalah kesadaran dewan hakim yang mengembang tugas mulia sebagai pemutus dalam lomba, yang bertanggungjawab kepada Allah SWT dan publik secara meluas. Oleh karena itu kata Zainuddin, orientasi dewan hakim adalah alternatif terbaik dalam memaksimalkan fungsi, peranan dan tanggung jawab yang diemban.
“Mungkin dewasa ini sudah menggunakan SOP dan parameter yang jelas dan baku. Tetapi persoalannya bagaimana mengembangkannya guna mencapai tujuan yang lebih efektif dan objektif. Tentu ada kriteria yang baku. Setiap kriteria harus memiliki indikator, dan setiap indikator harus memiliki bobot. Tetapi setiap kriteria, setiap indikator beserta bobotnya dapat dikembangkan, yang pada gilirannya menghasilkan standar baku,” terang Zainuddin. (rls)
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar