Buka Bimtek Pengelolaan Dana Desa, Ini Pesan Bupati Indah

Buka Bimtek Pengelolaan Dana Desa, Ini Pesan Bupati Indah

SULSELSATU.com, LUWU UTARA – Salah satu program pemerintah pusat ialah Nawacita, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa jelas membutuhkan pengelolaan dana desa yang baik.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat membuka bimtek managemen pengelolaan keuangan desa dan teknik menghadapi pemeriksaan bagi aparat desa, di Hotel Denpasar, Kota Makassar, sabtu (21/9/2019). Bimtek ini digelar hingga 23 september 2019.

Indah yang akrab disapa IDP mengatakan, untuk mengelola dana desa dengan baik dan benar sesuai dengan program yang direncanakan, aparat pemerintah desa tentu membutuhkan pendampingan.

“Saya berharap betul dengan bimtek ini, dapat memberi nilai tambah terutama dalam peningkatan kompetensi dan wawasan dalam mengelola dana desa,” ujarnya.

Buat teman teman aparat desa, kalau padat karya tunai atau swadaya, betul-betul kerjakan dan laporkan seperti itu, karena temuan banyak yang terkait hal tersebut. Biasanya, aparat desa melaporkan program padat karya tunai, padahal sebenarnya menyerahkan ke pihak ketiga.

“Karena semangat dari dana desa salah satunya untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat melalui padat karya tunai 30 persen, hal ini jangan lagi ditawar-tawar,” tuturnya.

Di pemerintahan kabupaten, kata Indah, ia mengarahkan ke hal tersebut, bukan lelang, sejauh masih bisa dipadat karya tunaikan.

Pemda Luwu Utara mendorong aparat desa ke arah itu dalam rangka menyerap atau menurunkan angka pengangguran, maka pemda mengupayakan kegiatan yang sifatnya padat karya tunai.

“Pastikan program kegiatan kita di desa berjalan dengan baik. Mulai tahun depan, pemda akan memberikan apresiasi kepada desa yang memenuhi beberapa indikator kesuksesan. Kita berikan apresiasi semacam insentif dalam bentuk hibah keuangan,” ucap orang nomor satu di Lutra tersebut.

Salah satu narasumber, Zulkifli, yang juga seorang akuntan publik menuturkan, melalui bimtek ini, aparat pemerintah desa akan memulai dari bagaimana membuat sebuah perencanaan, apa yang mesti direncanakan dari dana desa yang ada, agar siap menghadapi pemeriksaan kinerja, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam bagaimana memplotting dana yang ada dalam menyelesaikan program yang paling diprioritaskan.

“Saya kira di Luwu Utara tidaklah sulit sebagai seorang aparat desa. Karena Pemda selalu mendampingi setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah desa. Salah satu buktinya melalui program semalam di desa. Bisa dilihat, dari Sabang sampai Merauke susah dapat bupati yang seperti ibu Indah, jarang sekali bupati yang mau menginap di desa,” ujarnya.

Turut hadir Ketua DPRD Luwu Utara, Hamuddin, Kepala Dinas PMD, Misbah, para Camat, serta Kepala Desa atau yang mewakili se-Luwu Utara.

Editor: Kink Kusuma Rein

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga