Wamena Rusuh, 17 Warga Sipil Tewas, 65 Orang Luka
SULSELSATU.com, JAKARTA – Sebanyak 17 orang warga sipil dilaporkan tewas dalam demonstrasi berujung kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Diyanto mengatakan warga sipil yang meninggal tersebut akibat luka benda tajam selain menjadi korban kebakaran.
Selain 17 orang meninggal, tercatat 65 warga mengalami luka-luka. Saat ini mereka dirawat di RSUD Wamena.
Ketika ditanya terkait keamanan di Wamena, Dandim menyampaikan situasi relatif kondusif. Namun personel TNI dan Polri masih berjaga-jaga di sejumlah titik.
“Secara keseluruhan situasi sudah relatif aman namun anggota masih terus berjaga-jaga,” kata Letkol Chandra kepada Antara melalui sambungan telepon dari Jayapura.
Unjuk rasa berujung rusuh itu diduga karena dipicu perkataan rasisme. Aksi itu sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat di Wamena. Massa dilaporkan membakar dan merusak sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta, termasuk kendaraan bermotor.
Sebelumnya, Polda Papua mengklaim kerusuhan yang terjadi di Wamena hingga berujung pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya bermula dari tawuran antarpelajar.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, awalnya pukul 07.15 WIT siswa SMA PGRI bersama sekitar 200 orang menggelar unjuk rasa di halaman sekolah. Mereka mengajak siswa sekolah Yapis bergabung dalam aksi.
Namun para pelajar sekolah Yapis tidak mau mengikuti demonstrasi sehingga terjadi perkelahian.
Aksi unjuk rasa juga terjadi di Waena, Jayapura, Papua, pada hari yang sama. Seorang prajurit TNI yaitu Praka Zulkifli dari satuan Yonif 751/Raider tewas dalam aksi tersebut.
Selain itu, Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja mengatakan jumlah korban jiwa dari kalangan sipil. Tiga warga sipil dilaporkan meninggal dunia dalam demo berujung ricuh di Waena. Sementara enam anggota Brimob juga kritis dalam aksi yang terpusat di Universitas Cenderawasih tersebut.
Kepolisian masih melakukan identifikasi terkait identitas ketiga orang tersebut.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News