SULSELSATU.com, JAKARTA – Kerusuhan di Wamena, Papua, kian parah. Korban tewas dilaporkan telah mencapai 22 orang, 17 di antaranya warga sipil.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Rodja tak menampik kabar tentang korban tewas yang bertambah menjadi 22 orang di Wamena.
“Informasi terakhir seperti itu,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (24/9).
Baca Juga : Wamena Rusuh Buntut Isu Penculikan Anak, 9 Orang Tewas dan 6 Luka-luka
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bahwa beberapa korban tewas itu mulanya sempat dirawat. Mereka mengalami luka bakar karena menjadi korban pembakaran ruko.
“22 (tewas), satu meninggal dunia di rumah sakit yang kritis. Mereka ada satu keluarga yang terjebak dibakar massa rumahnya,” ujar Kamal saat dikonfirmasi.
Sebelumnya Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Diyanto menyebut 17 orang warga sipil yang meninggal akibat demonstrasi berujung kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9).
Baca Juga : VIDEO: Ratusan Korban Kerusuhan Wamena Tiba di Lanud Hasanuddin
Chandra mengatakan warga sipil yang meninggal tersebut akibat luka benda tajam. Selain itu, ada pula yang menjadi korban kebakaran. Selain 17 orang meninggal, tercatat 65 warga mengalami luka-luka.
Unjuk rasa di Wamena, Papua berujung rusuh itu diduga karena dipicu pernyataan rasisme. Kerusuhan sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat di Wamena.
Massa dilaporkan membakar dan merusak sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta, termasuk kendaraan bermotor.
Baca Juga : 170 Pengungsi Kerusuhan Wamena Tiba di Lanud Hasanuddin
Sebelumnya, Polda Papua mengklaim kerusuhan yang terjadi di Wamena hingga berujung pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya bermula dari tawuran antarpelajar.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan bahwa mulanya siswa SMA PGRI bersama sekitar 200 orang menggelar unjuk rasa di halaman sekolah. Mereka mengajak siswa sekolah Yapis bergabung dalam aksi. Itu terjadi pada pukul 07.15 WIT.
Namun para pelajar sekolah Yapis tidak mau mengikuti demonstrasi sehingga terjadi perkelahian.
Baca Juga : Prajurit TNI Tewas Dibacok Mahasiswa Eksodus Saat Rusuh di Jayapura
“Aksi perkelahian tersebut meluas dengan melakukan pembakaran beberapa fasilitas pemerintah, umum dan pribadi di Kabupaten Jayawijaya. Aparat gabungan TNI dan Polri masih berupaya menenangkan massa tersebut,” kata Kamal melalui keterangan tertulis, Senin (23/9).
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar