SULSELSATU.com, JAKARTA – Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe menyatakan, pihak Propam saat ini tengah memeriksa polisi yang telah melakukan bertindak represif dalam pelaksanaan tugas pengamanan kegiatan unjuk rasa ribuan mahasiswa Makassar di DPRD Sulsel, Selasa (24/9/2019).
Pemeriksaan juga dilakukan kepada sejumlah polisi yang masuk masjid tanpa buka alas kaki atau bersepatu dan yang menganiaya awak media.
Dia tidak menyebutkan angka pastinya berapa orang personel yang kini dalam proses pemeriksaannya.
Baca Juga : Irjen Pol Andi Rian Dimutasi, Kapolda Sulsel Kembali Dijabat Alumni Akpol 1991
“Soal angka pastinya saya belum tahu karena belum sempat bertemu Kabid Propam,” kata Mas Guntur Laupe saat ditemui usai menjenguk pengunjuk rasa korban penganiayaan polisi, di RS Awal Bross, Rabu, (25/9/2019).
Guntur memastikan tak ada anggotanya dibekali senjata tajam dalam mengawal jalannya unjuk rasa. Menurutnya, polisi hanya bermodal gas air mata dan water canon.
“Yang intinya hindari terjadinya bentrokan dari siapapun juga apalagi penggunaan senjata api dan memang instruksi awal, tidak ada anggota kita yang bawa peluru tajam,” kata dia.
Baca Juga : VIDEO: Kapolda Sulsel Bagikan Paket Umrah di Soppeng lewat Kuis Nama Lengkap Jokowi
Sanksi yang akan dijatuhkan ke anggota yang bertindak menyalahi protap, kata Guntur, nanti sesuai kesalahannya.
“Saya minta maaf, ini kejadian yang tidak kita kehendaki. Kita ambil hikmahnya, dari kepolisian sehingga itu jadi evaluasi ke depan agar tidak terulang anggota kita yang emosional lakukan kegiatan pengamanan apalagi represif,” ujar dia.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar