SULSELSATU.com, MAKASSAR – Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar Iskandar menyebut penanganan bank sampah masih memerlukan adanya pembenahan.
Salah satu contohnya adalah masalah validasi data yang biasa terjadi di bank sampah yang ada di pasar.
“Kalau bank sampah yang perlu pembenahan adalah bank sampah di pasar. Bank sampah di pasar sebenarnya sudah jalan secara maksimal tapi kadang data yang biasa kita dapat, sampah yang masuk ke Bank Sampah tidak terdata secara valid,” ujar Iskandar.
Baca Juga : Pegadaian Kanwil Makassar Beri Bantuan Satu Mobil Sampah kepada Bank Sampah ASOKA V
Sedangkan untuk bank sampah yang ada di masyarakat, menurut Iskandar, diperlukan peran aktif RT RW.
“Jangan sampai karena persoalan ke depan nanti ini sehingga motivasi masyarakat utamanya Ketua RT/RW berkurang dalam penanganan Bank Sampah unit di wilayahnya,” katanya.
Dia menambahkan, dari 800 unit bank sampah yang sudah dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama antara bank sampah unit dan bank sampah pusat, baru 400 unit yang berjalan maksimal.
Baca Juga : DLH Makassar Perkuat Penanganan Persampahan dari Hulu ke Hilir
“Kendalanya banyak sekali banyak sekali. Pertama karena tadinya kan berpengaruh kepada pemilihan ketua RT RW. Kedua, karena dari beberapa wilayah seperti perumahan menganggap bahwa nilai dari bank sampah itu sedikit sehingga dia tidak menjadikan sebagai edukasi bahwa walaupun perumahan elit, kita bisa melibatkan para pembantu-pembantunya untuk mengedukasi bahwa sampah yang dibuang selama ini punya nilai,” jelas Iskandar.
Iskandar menekankan, sebaiknya dari setiap rumah masing-masing dilakukan pemilahan sampah lalu sosialisasi melalui kerjasama yang dikendalikan oleh asosiasi bank sampah.
“Masih ada beberapa kecamatan yang melakukan sosialisasi dan di bank sampah pusat juga biasa mengundang bank sampah unit yang kita anggap tidak terlalu bagus jalannya, kita tanya apa permasalahannya sebenarnya,” kata Iskandar.
Baca Juga : PT Vale Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah Lewat Lomba Kreasi
Lebih lanjut dia menekankan, bahwa persoalan sampah sebenarnya tidak sulit dikelola. Hanya saja dibutuhkan kepedulian dari seluruh masyarakat.
“Kalau peduli mengolah sampah, semua bisa teratasi. Jadi prinsipnya untuk sampah dengan lingkungan, mulai dari diri sendiri dulu seperti misalnya membawa tumbler sendiri. Kalau tidak dilakukan sekarang bakal susah. Itu saja kuncinya,” tandasnya.
Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar