Oknum Polisi Asal Polres Gowa Diduga Bikin Onar di Jeneponto

Oknum Polisi Asal Polres Gowa Diduga Bikin Onar di Jeneponto

SULSELSATU.com,JENEPONTO – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Jenetallasa, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, terus menuai polemik.

Sebelumnya, panitia pilkades mendiskualifikasi salah satu bacalon, Abdul Salam secara sepihak dengan tuduhan pemalsuan dokumen.

Namun, setelah Abdul Salam melaporkan tindakan panitia pilkades ke Polres Jeneponto, sekretaris panitia Muh. Syam Arianto melalui suratnya akhirnya meminta maaf.

Selain meminta maaf, panitia pilkades juga secara sadar mencabut surat yang mendiskualifikasi Abdul Salam. Panitia Pilkades juga dalam surat pernyataaannya menyampaikan kepada Dinas PMD dan pihak terkait agar Abdul Salam dapat mengikuti seluruh tahapan Pilkades Jenetallasa 2019.

Suasana Desa Jenetallasa juga semakin memanas lantaran oknum polisi dari Sat Reskrim Polsek Tompobulu Polres Gowa, Bripka Ramli Tiggala diduga melakukan tindakan tidak terpuji dengan cara menggeber-geber dan mengendarai dengan kencang mobilnya di Desa Jenetallasa, Senin (30/9) malam.

Selain itu, oknum polisi juga melepaskan tembakan satu kali dengan menggunakan senjata laras panjang berjenis SSI yang diduga inventaris Polsek Tompobulu.

Tembakan itu dilepaskan di depan rumah orangtua dan keluarga Abdul Salam yang mana hadir juga dua bacalon lainnya. Tindakan ini diduga dilatar belakangi oleh laporan adik oknum polisi bernama Asri.

Asri sendiri merupakan salah satu Panitia Pilkades Jenetallasa. Adik oknum polisi itu diduga mendapat ancaman dari simpatisan bacalon yang didiskualifikasi, Abdul Salam.

Kapolsek Kelara, Iptu Bakri membenarkan kejadian tersebut. “Betul. Kita sudah buat laporan khususnya. Berdasarkan informasi masyarakat, betul dia lalu lalang di depan rumah Abdul Salam sengaja memancing, saya bertahan sampai jam dua malam di sana untuk menetralisir masalah,” kata Bakri.

Penulis: Dedi
Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga