Penolakan Pembangunan Masjid di Parepare Diduga Direkayasa
SULSELSATU.com, PAREPARE – Segala upaya dilakukan oknum warga untuk menggagalkan pembangunan masjid yang rencananya dibangun di Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Salah satu caranya dengan merekayasa berkas penolakan atas nama warga. Oknum warga diduga mencuri identitas diri berupa fotokopi KTP dan memalsukan tanda tangan warga lainnya.
Seperti yang dialami Tangisa. Ia mengaku sedih lantaran identitas dirinya dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk menolak pembangunan masjid.
Ia mengatakan, tidak pernah ditemui terkait penolakan masjid. Namun anehnya, fotokopi dan tanda tangannya tertera di daftar penolakan.
“Saya kecewa dan sedih ndik, kenapa ada orang pakai KTP-ku untuk tolak ini pembangunannya masjid, padahal besar harapanku terbangun ini masjid. Apalagi ada tanda tangan kulihat, tapi tidak tahuka saya tanda tangan dari dulu, berarti dipalsukan itu tanda tangan yang ada di data penolakan. Pencurian ini, bisa kah melapor karena saya dirugikan,” jelas Tangisa, yang saat itu didampingi suaminya Sakka, Rabu (2/10/2019).
Menurut Tangisa, tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi rencana pembangunan masjid. Sehingga diharapkan pembangunan masjid itu dapat segera terwujud.
Diketahui, berkas penolakan pembangunan masjid ditandatangani oleh 107 warga Lumpue, yang berstempel cap kelurahan dan tanda tangan Lurah Lumpue, Ilham.
Terpisah, Lurah Lumpue, Ilham saat ditanya soal keabsahan nama warga yang tertera, mengaku belum memeriksa benar daftar nama yang ada dalam berkas penolakan itu. Padahal, berkas tersebut telah ditandatangani.
“Saya belum periksa, karena saya lihat sudah ada RW yang mengetahui. Terkait dugaan adanya identitas dan tanda tangan warga dipalsukan, saya tidak tahu. Karena waktu itu yang bawa berkas Hj Harmina (guru agama SD di Parepare),” katanya, saat ditemui di Rujab Walikota.
Penulis: Andi Fardi
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News