Syngenta Dukung Peningkatan Produksi Jagung di Sulsel

Syngenta Dukung Peningkatan Produksi Jagung di Sulsel

SULSELSATU.com, GOWA – PT Syngenta Indonesia mengadakan kegiatan bertajuk “Gelar Teknologi Pertanian” bersama para petani jagung di Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (2/10/2019).

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Syngenta dalam mendorong praktik pertanian melalui ekspo tananam jagung, khususnya di Kabupaten Gowa yang notabene merupakan salah satu sentra produksi jagung nasional.

Kabupaten Gowa sendiri memberikan kontribusi sebesar 45 persen atau senilai Rp 515,2 miliar di sektor pertanian dengan luas lahan jagung mencapai sekitar 40.000 hektar. Namun daerah kemiringan Kabupaten Gowa rupanya menjadi kendala sendiri. Pasalnya, dari total luas Kabupaten Gowa, 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat.

Untuk itu, Syngenta mempromosikan produk pertaniannya yaitu Herbisida Gramoxone (parakuat). Dengan ini, lahan-lahan miring yang ada bisa termanfaatkan dengan baik. Sebab Gramoxone diyakini mampu menahan laju erosi sehingga lapisan olah tetap terjaga.

Selain itu, Gramoxone juga membantu petani meningkatkan produktivitas jagung dengan cara menekan persaingan gulma dan tanaman.

Head of Business Sustainability di PT Syngenta Indonesia Midzon Johannis mengatakan, dalam
beberapa dekade terakhir perluasan lahan jagung serta produktivitas petani meningkat pesat.

“Hal ini dikarenakan petani menggunakan teknologi bibit unggul serta herbisida yang membuat penanaman lebih cepat dengan tenaga kerja yang jauh lebih sedikit. Penggunaan herbisida juga memungkinkan ekspansi penggunaan lahan yang besar,” kata Midzon.

Sementara itu, Kepala Desa Pencong Hasrullah mengharapkan agar Syngenta terus melakukan terobosan-terobosan teknologi baru bersama petani.

“Saya juga menggunakan produk perlindungan tanaman milik Syngenta yang membuat cara menanam menjadi sangat praktis,” kata Hasrullah.

Upaya Syngenta ini juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Freddy Juwono menekankan industri kimia seperti Syngenta harus selalu hadir dengan teknologi-teknologi baru yang membantu petani.

“Kemenperin sangat mendukung dan apresiasi karena semakin minimnya lahan pertanian serta kondisi yang berat seperti lahan miring. Sementara jagung sangat dibutuhkan oleh industri pakan. Petani dihimbau agar melakukan sistem agronomi yang optimal untuk mengatasi keterbatasan lahan serta mampu menghasilkan pangan yang beraneka ragam,” kata Freddy.

Penulis: Asrhawi Muin
Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Baca Juga