SULSELSATU.com, MAKASSAR – Mantan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto angkat bicara terkait langkah Pemkot Makassar yang mengeluarkan larangan mobilisasi massa guru dan peserta didik PAUD dalam rangka memeriahkan International Eight Festival and Forum atau F8.
Danny Pomanto menilai imbauan yang dikeluarkan oleh Pemkot Makassar untuk terkait larangan mobilisasi guru dan siswa PAUD tidak terlibat dalam memeriahkan peringatan F8 sangat berlebihan dan bersifat politis.
Ia menyebut hal ini membuat Makassar mundur lagi.
Baca Juga : Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
“Sangat berlebihan, sangat politis dan pikiran ini akan membuat Makassar mundur lagi,” kata Danny saat kepada sulselsatu.com, Senin (7/10/2019).
Danny menyebut, event F8 yang telah masuk dalam daftar nasional mampu menghasilkan puluhan miliar bagi pendapatan asli daerah. Sehingga, langkah yang dilakukan Pemkot yang mengeluarkan imbauan tersebut dinilai membuat Makassar merugi.
“Tahun lalu transaksidi arena F8 2019 (belum termasuk hotel, restaurant dan transportasi) yg dihitung oleh startup MOKA berjumlah Rp21 miliar dengan jumlah pengunjung 2,5 juta,” kata dia.
Baca Juga : Danny Pomanto Bakal Sidak Seluruh Lurah, RT/RW, Tegaskan Netralitas di Pemilu
Selain itu, Danny juga menambahkan sejak awal dirinya tidak pernah melibatkan guru dan siswa PAUD se Kota Makassar dalam memeriahkan event tersebut karena pihak Pemkot sudah melarang
“Kami tidak melibatkan sekolah karena sejak awal dilarang oleh Pemkot. Yang dipakai adalah sanggar sanggar swasta,” ujar dia.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar