SULSELSATU.com,JENEPONTO – Juru Bicara Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Gerindra Sulsel, Syawaluddin Arif angkat bicara soal alasan DPP Gerindra menunjuk Aripuddin sebagai Ketua DPRD Jeneponto periode 2019-2024 yan sebelumnya dijabat Salmawati.
“Partai Gerindra melihat bahwa Aripuddin peraih suara tertinggi di antara semua caleg dari Gerindra (di Jeneponto),” ujar Syawaluddin kepada Sulselsatu.com, Senin (9/10/2019).
Tidak hanya itu, DPP Gerindra juga menilai perlunya ada sharing power antara eksekutif dan legislatif.
Baca Juga : Anis Matta Pimpin Partai Gelora Deklarasi Prabowo Capres 2024
Di mana SK terbaru DPP Gerindra yang ditandatangani langsung oleh Prabowo Subianto menyebut jika SK nomor 08-0186/Kota/DPP-Gerindra/2019 tanggal 16 Agustus tentang penunjukan Salmawati sebagai Ketua DPRD, di cabut dan ditunjuk Ketua DPRD Jeneponto adalah Aripuddin.
“Itu kan (Salmawati) istri dari Wakil Bupati (Paris Yasir),” katanya.
Hingga kini, Ketua DPC partai Gerindra Jeneponto, Paris Yaris belum berhasil dimintai tanggapan terkait di cabutnya SK untuk Salmawati sebagai Ketua DPRD Jeneponto.
Baca Juga : Demokrat dan PKS Tanggapi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Hambalang
Diketahui, peraih suara terbanyak pada Pileg 2019 yakni Aripuddin dapil Tamalatea – Bontoramba,
sebanyak 4.973 suara. Sementara suara Salmawati dari Dapil Binamu-Turatea Sebanyak 1.433 suara.
Aripuddin dan Salmawati merupakan kader Gerindra. Penunjukan Aripuddin pengganti Salmawati sempat menimbulkan protes di kalangan masyarakat. Aripuddin merupakan mantan narapidana judi.
Penulis: Dedi
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar