Pemerintah Anggarkan Rp129 Miliar untuk Kembangkan Museum
SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah telah menganggarkan dana untuk pengembangan museum sebesar Rp129 miliar. Hal itu merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memajukan museum di Indonesia.
“Sekarang sudah ada DAK untuk museum. Baru Rp 129 miliar, tapi ini sudah awal yang baguslah. Untuk kebudayaan sekarang sudah sekitar Rp 1 triliun per tahun, Rp 1 triliun untuk Dana Abadi Kebudayaan (DAK). Untuk DAK kebudayaan itu sekitar Rp 500 (miliar), setengah triliun. Tapi paling tidak pemerintah sudah memiliki kepedulian sekarang, perhatian yang cukup,” kata Muhadjir, seperti dilansir detikcom, Sabtu (12/10/2019).
Menurut Muhadjir, DAK museum itu umumnya digunakan untuk program dan pelayanan publik, misalnya mengikuti event seperti peringatan Hari Museum Indonesia. Muhadjir juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena telah menangani museum secara profesional dan mampu menarik wisatawan.
“Dan saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah DKI karena salah satu provinsi yang betul-betul telah menangani museum ini secara profesional dan telah mampu mengundang para wisatawan mancanegara maupun Nusantara yang bisa dicontoh untuk provinsi yang lain,” ujar Muhadjir.
“Dan DKI termasuk yang tidak kita beri DAK karena sudah cukup kuat. Dananya bisa kita alihkan ke provinsi yang lain,” imbuhnya.
Muhadjir berpesan agar masyarakat Indonesia lebih peduli dan mengunjungi museum. Menurutnya, di museum banyak terdapat pesan tentang peradaban.
“Yang tidak kalah penting harus ramai-ramai mengunjungi. Karena kalau museum itu tidak dikunjungi, sepi menjadi seperti kuburan. Padahal di situ banyak artefak, pesan-pesan sejarah, pesan-pesan peradaban yang tersemat di museum itu yang perlu dikenalkan, disosialisasikan kepada generasi muda, kepada anak didik kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut Muhadjir mengatakan museum bisa menjadi sumber belajar para siswa. Dengan kurikulum yang ada sekarang, lingkungan sekitar bisa menjadi sumber belajar yang baik.
“Lingkungan ekosistem sekolah itu bisa dijadikan sumber belajar, baik museum, pasar, bank, kemudian kantor-kantor pemerintahan, kebun binatang, tempat peribadatan, itu bisa menjadi sumber belajar. Salah satunya sumber belajar yang sangat kaya untuk anak-anak, sebagai sumber inspirasi anak-anak, agar anak memiliki kesadaran yang tinggi sebagai anak bangsa itu museum,” pungkasnya.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News