Perumda Air Minum Bakal Tambah IPA pada 2020 Mendatang
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar berencana menambah produksi air bersih dengan membangun instalasi pengolahan air (IPA). Rencana pembangunan ini ditarget mulai berjalan pada pertengahan tahun 2020.
Kepala Bagian Produksi Perumda Air Minum Kota Makassar, Akbar Kandacong menyampaikan, produksi air bersih yang dihasilkan lima instalasi perumda hanya berkisar kurang lebih 3.000 liter per detik.
Sedangkan, kebutuhan air bersih se-Kota Makassar mencapai 5.000 liter per detik. Masih minimnya produksi air bersih membuat manajemen direksi berupaya menambah produksi air agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat.
“Tahun depan kita akan upgrading dan membangun IPA baru. Tapi itu masih dalam tahap kajian, insyaallah pembangunannya kita mulai pertengahan tahun,” kata Akbar.
Dia menyebutkan dari lima IPA milik Perumda Air Minum, ada tiga IPA yang akan ditingkatkan produksi airnya. Yakni IPA Panaikang dari 1.300 liter per detik menjadi 1.500 liter per detik.
IPA Somba Opu dari 1.300 liter per detik menjadi 1.600 liter per detik, dan IPA Maccini Sombala dari 300 liter per detik menjadi 400 liter per detik. Sedangkan untuk IPA Ratulangi tidak diupgrade dikarenakan kesulitan akses air baku, sehingga kapasitasnya hanya 50 liter per detik.
Termasuk penambahan sistem penyedia air minum (SPAM) baru di kawasan Timur Kota yaitu IPA Tallo kapasitasnya 600 liter per detik, dan pembngunan IPA Selatan di Barombong yaitu 200 liter per detik.
“IPA Ratulangi terbatas akses air baku, jadi kita maksimalkan yang di Maccini Sombala. Kalau IPA Antang, baru-baru sudah kita tingkatkan, yang sebelumnya 90 liter per detik sekarang menjadi 150 sampai 200 liter per detik,” bebernya.
Selain penambangunan IPA baru, kata Akbar, manajemen direksi Perumda Air Minum juga sementara berupaya untuk pengembangan sumber air baku. Bahkan pihaknya mulai menjajaki sumber air baku yang ada di Sungai Moncongloe.
Sebab, jika musim kemarau tiba Sungai Lekopaccing yang merupakan sumber air baku IPA Antang dan Panaikang tidak bisa berfungsi secara maksimal.
Termasuk rencana penambahan produksi air baku di Bili-Bili.
“Tapi itu sudah masuk ranahnya pemerintah provinsi. Karena insyaallah ke depan, ada IPA Mamminasata dan itu kapasitasnya itu sampai 1000 litet per detik. Jadi, nanti dia satu sumber dengan IPA yang ada di Batangkalaku,” tuturnya.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News