Menhan Soal Dandim Kendari Dicopot: Risiko karena Tak Bisa Kendalikan Istri

Menhan Soal Dandim Kendari Dicopot: Risiko karena Tak Bisa Kendalikan Istri

SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut Eks Dandim Kendari Kolonel HS dan dua anggota TNI lainnya dicopot dari jabatannya karena tak bisa mengendalikan istrinya masing-masing. Ryamizard menyebut seorang prajurit harus bisa memberi nasihat kepada sang istri.

“Itu kan risiko, artinya dia tidak bisa mengendalikan istrinya. Istri itu kan harus dinasihati segala macam,” kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin (14/10/2019).

Ryamizard membantah pemecatan ini dinilai tak sesuai prosedur. Menurutnya, pemecatan sejumlah prajurit dari jabatan berdasarkan aturan disiplin serta kode etik tentara di lingkungan TNI.

“Ada semuanya, bukan enggak ada. Semua ada aturan,” ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa pada Jumat (11/10), mencopot jabatan dua tentara angkatan darat lantaran istri mereka diduga melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terkait penusukan Wiranto.

Dua istri tentara berinisial IPDN dan LZ, diduga melanggar UU ITE dan menyerahkan keduanya ke peradilan umum. Keduanya merupakan istri dari Kolonel HS dan Sersan Dua J.

Tak hanya itu, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) juga mencopot jabatan salah satu anggota dari Satuan Polisi Militer TNI AU (Satpomau) Pangkalan Udara Muljono Surabaya, yakni pembantu letnan satu (Peltu) berinisial YNS.

Hal itu lantaran sang istri diduga telah menulis sindiran di media sosial terkait peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019).

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga