SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut nilai investasi untuk megaproyek Palapa Ring mencapai Rp22 triliun. Proyek ini nantinya akan menghubungkan wilayah Indonesia dari bagian barat sampai timur dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
“Saya enggak hapal, tapi dari yang sudah ditandatangan sudah Rp21 berapa, hampir Rp22 triliun ya,” kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti dilansir CNNIndonesia, Selasa (15/10/2019).
Ia menerangkan sejauh ini Palapa Ring sudah berjalan untuk area barat dan tengah. Palapa Ring wilayah barat telah selesai pada tahun lalu, sementara wilayah tengah rampung awal tahun ini dan area timur selesai pada Agustus lalu.
Baca Juga : Sempat Tertunda, Proyek Palapa Ring Akhirnya Diresmikan Jokowi
Menurutnya, Palapa Ring di wilayah barat dan tengah sudah diserahkan kepada konsorsium.
“Tapi dari Palapa (Ring) timur, akhir Agustus kemarin selesai. Sekarang yang sedang uji coba ada dua, Telkom dan Primacom. Ada 16 lagi yang sudah menyampaikan minatnya untuk menggunakan Palapa Ring timur. Kalau barat dan tengah sih lebih banyak,” ujarnya.
Rudiantara berharap pada tahun depan akses internet sudah bisa dirasakan di seluruh pelosok Indonesia. Guna mewujudkan itu, kata Rudiantara, pemerintah telah siap untuk membangun sekitar 4.000 Base Transciever Station (BTS).
Baca Juga : Pemerintah Blokir Internet di Papua, Ombudsman Panggil Menkominfo
“Pemerintah menambah 4000 BTS lagi sampai akhir 2020, jadi diharapkan sudah merdeka sinyal. Tapi tentunya kalau di hutan ada desa, tak bisa seluruh hutannya terjangkau,” tuturnya.
Selain itu, Rudiantara mengatakan pemerintah juga ingin memiliki tiga buah satelit. Menurutnya, pemerintah menargetkan satelit pertama bisa hadir pada akhir 2020. Sementara dua satelit berikutnya menyusul pada tahun berikutnya.
“Kita harus punya kapasitas besar, karena semua spot ada 90.000 sekolah yang belum terhubung internet. semua rumah sakit, kantor desa. Itu harus terhubung internet kecepatan tinggi, bukan internet lemot,” katanya.
Baca Juga : Gubernur Papua Minta Pemblokiran Internet Segera Dibuka
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar