SULSELSATU.com, JAKARTA – Insiden penusukan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu memunculkan beragam komentar nyinyir di media sosial. Tidak hanya dari masyarakat umum, komentar nyinyir juga bahkan datang dari istri prajurit TNI hingga ASN.
Menanggapi hal itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin menegaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh mengkritik dan menjatuhkan martabat pemerintah.
“Ya silakan, menghadapi hukum,” ujar Syafruddin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, seperti dikutip dari Kontan, Rabu (16/10/2019).
Baca Juga : Mantan Ketum Parpol Gabung PAN, Nama Wiranto Mengemuka
“Ya undang-undangnya begitu. Di role (peran)-nya saja, bukan bagian kritik. Memberikan masukan saran yang progresif ya oke-oke saja. Tapi bukan di ruang publik apa lagi bikin gaduh, apa lagi menyerang. Kan ada aturannya. Ikuti aturannya saja, negara akan baik,” lanjut dia.
Syafruddin mengingatkan agar ASN berhati-hati mengunggah pernyataannya di media sosial agar tak membuat mereka menjalani proses hukum. Ia menambahkan para menteri, kepala daerah, dan kepala lembaga negara sudah berbusa-busa mengingatkan ASN-nya agar tak asal dalam mengunggah sesuatu di media sosial miliknya.
“Pembinaan selalu. Para menterinya, para pimpinannya. Menteri PAN-RB mendata saja. Bukan pengambil putusan. Bukan seolah bertanggung jawab atas 4,5 juta ASN. Ada gubernur, wali kota. 80% ASN di daerah. Tidak di pusat,” katanya.
Baca Juga : Pasutri Penikam Wiranto Terancam Hukuman Mati
Diketahui, polisi menyelidiki seorang ASN yang mengunggah komentar negatif terkait penusukam Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Ia seorang kepala seksi di Dinas Pendidikan dan Olahraga.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar